INFOGRESIK – Sebanyak 8 jembatan penghubung antar Desa di Kecamatan Sangkapura Bawean putus akibat diterjang banjir dan longsor. Selain itu, puluhan rumah hingga sekolahan juga rusak parah.
Musibah banjir disertai longsor terjadi usai hujan deras sejak hari Rabu (1/3) pukul 10.00 sampai Kamis (2/3) pukul 04.00 wib.
Adapun desa yang terdampak, yakni 5 jembatan putus total dan 11 rumah rusak di Desa Balikterus, 4 lokal SDN 357 Gresik roboh dan 2 rumah warga rusak serta jembatan duko putus di Desa Sungairujing, jembatan putus dan banjir di Desa Sawahmulya, banjir di Desa Kotakusuma.
Selanjutnya, banjir di Desa Patarselamat, banjir di Desa Telukdalam, 4 rumah roboh dan 2 rumah terdampak longsor di Desa Daun, 1 jembatan putus dan 2 rumah rusak di Desa Gunungteguh, terakhir 2 TPT TK Al Falah rusak di Desa Pudakittimur.
“Selain banjir dan longsor, banyak tempat juga mengalami tanah bergerak. Beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Camat Sangkapura, M. Syamsul Arifin, Kamis (2/3/2023).
Dia menjelasnya, untuk menghindari warga terisolir akibat jembatan beton yang putus atau rusak, warga sudah membuat jembatan darurat.
“Warga sudah buat jembatan sementara dari bambu,” terangnya.
Sementara, Anggota DPRD Gresik dari Bawean Lutfi Dhawam mengaku prihatin atas musibah yang menimpa sebagian besar desa di Bawean. Untuk itu, dirinya meminta Pemkab Gresik mengambil tindakan.
“Tadi saya bersama Camat Tambak Nur Syamsi menemui Kepala BPBD, Sekretaris Bapedda dan Kepala Dinas PU Gresik meminta agar ada tindakan cepat dalam penangganan,” ujar Dawam.
Lebih lanjut, Dawam berharap segera ada normalisasi sungai di bawean untuk mengurangi debit air akibat pendangkalan dan penyempitan sungai. “Data sungai se-Bawean sudah 2 tahun dikirim ke dinas PU tapi belum ada normalisasi,” keluhnya.