INFOGRESIK – Nelayan di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik berbahagia usai Stasiun Pengisian Bakar Umum Nelayan (SPBUN) diresmikan Kamis (11/1/2024). Selain mempermudah nelayan mendapat bahan bakar, juga mengirit biaya melaut.
Salah satu nelayan Kelurahan Lumpur Toyani mengatakan, selama ini nelayan kesulitan mendapatkan solar untuk melaut. Sehingga seringkali tak bekerja mencari ikan.
“Sebelum ada SPBUN, solar sangat langka. Kalau gak ada solar sama sekali gak kerjo. Berarti kan nggak ada penghasilan,” ungkap Toyani.
Dia yakin, keberadaan SPBUN akan mampu membawa kemaslahatan nelayan. Apalagi bisa melayani nelayan sehari-hari dengan harga solar Rp6.800 per liter.
“Harganya beda dengan warung-warung yang jualan,” ujarnya.
Senada, nelayan lain bernama Mail mengatakan, keberadaan SPBUN sangat membantu nelayan. Namun ia berharap jatah belinya bisa ditambah agar dapat mencari ikan lebih jauh.
“Maksimal beli 10 liter per hari. Itu ngepres kalau dibuat melaut ke sembilangan maupun ojek perahu. Mudah-mudahan bisa ditambah jadi 25 liter per hari,” kata Mail.
Sementara, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, berdirinya SPBUN ini bisa terwujud berkat sinergitas bersama Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Gresik Migas dengan PT Pertamina Patra Niaga dan peran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Alhamdulillah, satu persatu kami tuntaskan program Nawakarsa Gresik Agropolitan lewat pembangunan SPBUN. Tujuannya tidak lain adalah agar nelayan berdaulat,” terang Bupati Yani didampingi Kepala Dinas Perikanan Gresik Moh. Nadlelah.
Bagi nelayan, bahan Bakar Minyak (BBM) adalah faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan. Komponen biaya BBM yang mereka gunakan berkisar 50-70% dari seluruh biaya operasional aktivitas penangkapan ikan.
Di sinilah, SPBUN yang merupakan unit usaha Gresik Migas mitra PT Pertamina Patra Niaga mengambil peran. Dengan tugas utama menjual bahan bakar minyak solar bersubsidi kepada masyarakat nelayan khususnya untuk kebutuhan bahan bakar, ongkos produksi dari komponen BBM bisa dipangkas.
Tidak berhenti di situ, Pemerintah Kabupaten Gresik dibawah nahkoda Bupati Fandi Akhmad Yani juga telah menyiapkan anggaran untuk berdirinya dua SPBUN lagi tahun ini.
“Komitmen kami, memberikan kemudahan nelayan untuk mengakses bahan bakar subsidi. Karenanya di tahun ini kita rencanakan dua pembangunan SPBUN lagi di Gresik Utara. Dan tahun depan, kita sudah sampaikan ke Kementerian KKP untuk dibantu pembangunan di wilayah Bawean,” ujarnya.
Mayjend TNI Edi Juardi, Staf Khusus Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hadir dalam peresmian SPBUN Lumpur juga menambahkan, bahwa BBM mempunyai peranan penting dalam peningkatan produktifitas usaha perikanan khususnya perikanan tangkap.
“Penyediaan BBM yang memadai dari sisi kualitas, harga, dan kemudahan akses sangat dibutuhkan agar nelayan dapat menggunakan BBM sesuai kebutuhan operasionalnya,” terang Edi Juardi.
Sebagai informasi, total nelayan Kelurahan Lumpur dan Kelurahan Kroman berdasarakan usulan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik sebanyak 528 Nelayan. Untuk total surat rekomendasi pembelian solar subsidi yang masuk sampai dengan tanggal 09 Januari 2024 sebanyak 430 orang. Sedangkan, total penjualan solar subsidi khusus nelayan selama tahun 2023 sebanyak 16.590,95 liter/16 kilo liter ( 24 November s.d. 31 Desember 2023) dan secara grafik terus meningkat.