INFOGRESIK – Gelombang tinggi membuat jalur transportasi laut dan udara dari Gresik menuju Pulau Bawean dan sebaliknya lumpuh total. Bahkan, tercatat sudah enam hari kapal tidak beroperasi akibat cuaca buruk.
Akibatnya, distribusi logistik sembako ke Pulau Bawean dan evakuasi warga yang tertahan di Bawean tidak bisa dilakukan. Tak hanya itu, pengiriman bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) untuk suplai Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bawean juga tertunda.
“Kami sudah meminta bantuan kapal perang ke Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Tanjung Perak Surabaya. Insyaallah kapal akan berangkat besok, dan penumpang yang akan menuju Bawean kita fasilitasi dari Gresik ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani saat menghadiri Musyawarah Anggota Komunitas Wartawan Gresik (KWG), Rabu (28/12/2022).
Ditambahkan bupati, para penumpang yang menaiki kapal perang milik TNI AL tidak akan dikenakan biaya sama sekali. “Hingga sampai di Bawean gratis,” ujar Gus Yani.
Menyikapi terjadinya banjir dan tanah longsor di Pulau Bawean, Gus yani menjelaskan pihaknya akan segera melakukan penangganan. “Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Sekda, nanti akan ditanggulangi pada 2023,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Tarso menerangkan, secara teknis nanti warga Pulau Bawean yang ingin kembali ke kampung halaman akan diberangkatkan dengan kapal milik TNI AL pada pukul 14.00 Wib melalui pelabuhan Tanjung Perak.
“Untuk itu masyarakat kami minta berkumpul di halaman Kantor Bupati Gresik pada Pukul 11.00 Wib,” terangnya.
“Alhamdulillah untuk memberangkatkan warga Bawean menuju pelabuhan Tanjung Perak telah siap 10 buah bus,” imbuhnya.