INFOGRESIK – Menjelang tutup tahun 2022 capaian realisasi investasi di Kabupaten Gresik sudah melampaui target. Tercatat, sejak triwulan satu hingga triwulan ketiga (Januari–September), capaian investasi sudah menembus angka Rp 20,7 triliun. Angka tersebut sudah lebih Rp 2,7 triliun dari target investasi tahun ini.
Hal ini tak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gresik. Salah satunya melalui kemudahan dan percepatan perizinan didukung online single submission risk based approach (OSS RBA) atau perizinan berusaha berbasis risiko yang di-launching Presiden Joko Widodo pada Agustus 2021.
Semua pengurusan izin memakai OSS RBA pun sudah bisa dilakukan secara online. Mulai persetujuan bangunan gedung (PBG), sistem informasi manajemen pembangunan gedung (SIMBG), hingga sertifikat layak fungsi.
Plt Kepala DPMPTSP Kabupaten Gresik Reza Pahlevi mengatakan pada tahun 2022 target investasi di Kabupaten Gresik untuk penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), sebesar Rp 18 triliun sebagaimana ditargetkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
’’Kami mencatat pada masa krisis karena pandemi nilai investasi Gresik tetap naik. Dari 2020, 2021, sampai 2022 berhasil melampaui target,’’ kata Reza, Rabu (7/12/2022).
Meskipun target investasi sudah terlampaui, namun DPMPTSP Kabupaten Gresik tetap optimis capaian investasi bakal naik lagi. ’’Triwulan keempat ini perkiraan kami bisa mencapai Rp 23 triliun sampai Rp 25 triliun,” tegas Reza.
Berdasarkan data DPMPTSP Gresik, investasi PMA di Gresik mencapai Rp 3,3 triliun dan PMDN menyentuh angka Rp 1,7 triliun. Angka itu dicapai pada triwulan pertama 2022. Jadi, total investasi triwulan pertama Rp 5 triliun. Investasi paling besar disumbang sektor pertambangan; transportasi, gudang, dan telekomunikasi; serta industri makanan.
Selanjutnya, pada triwulan kedua 2022 PMA di Gresik Rp 6 triliun. Sedangkan PMDN Rp 1,4 triliun. Totalnya Rp 7,6 triliun. Di triwulan kedua, sektor pertambangan mencatatkan investasi terbesar di antara triwulan lainnya, yakni sekitar Rp 5 triliun. Disusul sektor industri kimia dan farmasi, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Kinerja investasi PMA di Gresik memang lebih besar daripada PMDN. Hal itu bermakna positif. Sebab, perusahaan multinasional bereputasi internasional yang menanamkan modal di Gresik akan mendongkrak kepercayaan investor lain.
Akhir 2022, Gresik juga akan menyambut investor baru dari Tiongkok dan Rumania. Total ada 1.800 industri di Gresik. Hal itu tak terlepas dari moto pemerintah daerah untuk menjadikan Gresik sebagai surga investasi.
Upayanya direalisasikan melalui pembentukan tiga kawasan industri besar yang sukses menarik perhatian investor. Yakni, kawasan industri Petrokimia, kawasan industri Maspion, dan kawasan industri JIIPE.
’’Di dalam JIIPE ini, ada kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ditetapkan presiden. Di dalamnya juga sudah dibangun Smelter Freeport. Itulah yang menjadi daya tarik Gresik bagi investor,’’ terang Reza.
Pada 2023 mendatang, DPMPTSP Gresik terus melakukan inovasi sehingga target investasi dapat tercapai.