INFOGRESIK – Ribuan bonsai dari berbagai daerah di Indonesia adu cantik di kontes bonsai tingkat nasional yang diadakan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian Kabupaten Gresik bersama Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI).
Hebatnya, kontes bertajuk ‘Giri Kedaton Bonsai’ tersebut menjadi pelopor Kelas Bintang di Indonesia yang pertama digelar di tahun 2025.
Bertempat di halaman kantor Bupati Gresik, kegiatan ini akan berlangsung selama sepuluh hari, yakni dari tanggal 3 sampai 13 Mei 2025.
Total ada 1.001 tanaman hias atau bonsai milik para peserta yang datang dari berbagai penjuru daerah dan provinsi, mulai Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Lombok. Adapun ajang pameran dan kontes tersebut terbagi menjadi 5 kategori atau kelas, di antaranya kelas prospek, pratama, madya, utama, dan bintang.
Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, menekankan pentingnya pameran ini bukan hanya sebagai ajang seni, tetapi juga sebagai peluang ekonomi baru.
Baca juga: Jadi Ajang Kumpul, 1001 Bonsai Ramaikan Pameran dan Kontes di Gresik
“Bonsai bukan sekadar hobi atau seni. Di tangan yang tepat, bonsai bisa menjadi solusi konkret untuk mengurangi pengangguran. Kami ingin mendorong masyarakat untuk menjadikan budidaya bonsai sebagai ladang usaha, sebagai gerakan ekonomi kreatif berbasis hortikultura yang menjanjikan,” tegasnya.
Langkah ini, menurut Plt Bupati Alif, sejalan dengan semangat Gresik sebagai daerah yang terus mencari terobosan dalam membuka lapangan kerja dan menumbuhkan wirausaha baru di sektor non-industri.
Animo peserta Pameran Bonsai ini sangat besar. Hal ini seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro. Dirinya menyebut, peserta juga berasal dari wilayah di luar Pulau Jawa.
“Giri Kedaton Bonsai 2025 menunjukkan bahwa Gresik mampu menjadi episentrum baru bagi perkembangan seni bonsai di Indonesia,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Alex R. Tangkulung. Menurutnya, pameran kelas nasional semacam ini menjadi ajang show off kualitas bonsai nasional.
“Pameran ini bukan hanya meningkatkan kualitas bonsai nasional, tapi juga membuka ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat,” katanya.

Tidak hanya kontes bonsai, rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan berbagai agenda lain seperti pelayanan kesehatan hewan dan vaksinasi gratis, gelar pangan murah, serta agrimart dan bazar UMKM binaan Dinas Pertanian. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati produk-produk UMKM Gresik, sekaligus melihat bonsai yang dilombakan.
Dalam kegiatan ini, diberikan beberapa penghargaan-penghargaan penting di antaranya:
• Desa Petung, Kecamatan Panceng: dinobatkan sebagai Desa Bonsai Kabupaten Gresik Tahun 2025, atas perannya dalam pengembangan bonsai di tingkat desa.
• Best in Show: diraih oleh Andre Sutanto dari Jakarta, dengan karya yang memukau dewan juri.
• Grand Champion: disabet oleh Chandra Wijaya, juga dari Jakarta.
• Bonsai Favorit pilihan Plt Bupati Gresik: diberikan kepada Bapak Toyo dari Gresik Kota atas keunikan media tanam yang menyatu harmonis dengan keindahan bonsai.