INFOGRESIK – Kepiawaian Awang Djohan Bachtiar dalam membuat inovasi menjadikannya kembali terpilih sebagai Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Gresik periode 2024-2027.
Pada periode pertama, Awang beserta pengurus PII Gresik mampu memanfaatkan limbah Polyurethane (PU) Foam dan limbah kantong plastik pupuk dari Petrokimia Gresik untuk memproduksi lifeboard atau perahu penyelamat yang dapat digunakan untuk evakuasi dalam bencana banjir.
“Kami juga sudah membuat alat deporasi untuk menghilangkan logam berat pada kerang. Jadi tidak hanya meningkatkan produksi namun juga menambah nilainya saat di ekspor,” ujar Awang usai dikukuhkan menjadi Ketua PII Cabang Gresik di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Minggu (3/11/2024).
Pria yang pernah menjadi Ketua Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) ini menyebut, tantangan global akan lebih berat karena dihadapkan pada krisis energi. Untuk itu, insiyur memiliki peran strategis dalam mencari solusi.
“Salah satunya dengan penerapan teknologi yang tepat seperti energi hijau untuk mengurangi emisi karbon dengan melakukan langkah-langkah penting demi lingkungan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang,” kata Awang.
“Kegiatan ini untuk berdiskusi dan merangkum serta memperkuat kolaborasi dan inovasi demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA : PII Gresik Bikin Perahu Penyelamat dari Limbah Industri untuk Evakuasi Korban Banjir
Sementara, Ketua PII Wilayah Jawa Timur Gentur Prihantono menyampaikan bahwa dari 38 Kabupaten di Jawa Timur sudah ada 33 cabang yang berdiri. Ini paling banyak se-Indonesia.
Menurutnya, kemajuan zaman tidak bisa dihindari. Banyak industri yang saat ini menggunakan robot atau teknologi kecerdasan buatan (Ai). Meski begitu, ia optimis aktivitas dan kegiatan konstruksi masih memerlukan insinyur.
“Kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang didukung pendidikan dan pelatihan berkelanjutan menjadi kunci untuk tetap relevan,” jelasnya.
Selain itu, perlu ada kolaborasi antara insinyur dan profesional dari berbagai bidang dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi dan kebutuhan energi berkelanjutan.
“Sinergi ini akan memperkuat kemampuan dalam menciptakan solusi-solusi inovatif untuk menyelesaikan tantangan kerja yang semakin kompleks,” ucapnya.