Kampus Heritage dan Impian UISI Wujudkan Hutan Kota dengan Gedung Botani

oleh Khanif Rosidin
Rektor UISI Prof.Dr.Ing Herman Sasongko (kanan) saat berbincang-bincang dengan mahasiswa. (Foto: Ist/Infogresik)

INFOGRESIK – Berdiri lebih dari 1 dekade atau tepatnya sejak 11 Mei 2013 lalu, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kian berkembang dan menegaskan sebagai kampus heritage.

Hal ini terlihat dari lokasi kampus yang merupakan bekas bangunan pabrik Semen Gresik. Untuk itu, UISI terus berupaya mewujudkan kampus dengan kawasan wisata heritage.

Rektor UISI, Prof.Dr.Ing. Herman Sasongko menyampaikan, potensi menjadikan kampus sebagai kawasan wisata heritage peluangnya sangat besar. Terutama dengan banyaknya bangunan lama pengolahan Pabrik Semen yang dibangun era 1950.

“Saat ini regulasi internal akan kami selesaikan terlebih dahulu,” kata Prof Herman, Selasa (25/6/2024).

Bukan hanya sekadar menyulap bangunan lama menjadi kawasan wisata, Rektor UISI ini juga memiliki impian mewujudkan hutan kota dengan gedung botani.

Dia menambahkan, konsep wisata di lingkungan pendidikan ini bukan hal baru. Bahkan, saat studi di luar negeri, dia terkesan ada kampus yang mempunyai hutan yang menawarkan wisata apik.

“Di kampus maju luar negeri, kelestarian lingkungan itu sangat penting. Kebetulan di UISI ada hutan kota dengan beraneka jenis tanaman,” ungkapnya.

Prof Herman bercerita, bahwa dia pernah mengajak temannya seorang ahli botani (cabang biologi tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan) untuk melihat-lihat pohon di lingkungan UISI. Namun, temannya tak bisa mengidentifikasi banyak nama dan jenis pohon yang ada disini.

“Artinya pohon-pohon di UISI sudah ada sejak zaman dulu. Sehingga kami berencana membangun gedung botani,” ujarnya.

“Namun masih ada beberapa yang harus ditata dan harus ada perbaikan lagi, misalnya akses arah kampus, UISI kampus B ini berpotensi jadi wisata dengan daya tarik heritage,” imbuhnya.

Beberapa usaha telah dilakukan UISI guna mewujudkan impian-impian tersebut. Seperti berkordinasi dengan holding Semen Indonesia Grup (SMI), Disparekrafbudpora Gresik, hingga Kementerian Pariwisata.

“Bila nanti terwujud tentu akan banyak wisatawan yang berkunjung ke sini,” ucap Prof Herman.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar