INFOGRESIK – Pengembangan pendidikan di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kini terus berpegang teguh pada konsep pentahelix.
Hal ini disampaikan Rektor UISI, Prof Herman Sasongko saat kegiatan sidang senat terbuka Dies Natalis UISI yang digelar di salah satu hotel di Gresik, Kamis (20/7/2023).
Menurut Prof Herman Sasongko, konsep pentahelix atau multipihak akan melibatkan berbagai unsur. Mulai akademisi, pemerintah, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang memiliki nilai ekonomis.
“Ini perlu ada kerjasama, forum ini bagian awal dari memperkuat Konsep Pentahelix. Ini untuk kemajuan bersama,” katanya.
Dengan langkah ini, UISI berkomitmen untuk berperan aktif dalam memajukan Gresik dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
“Konsep Pentahelix ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk membangun kerjasama yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Selain perkuat pentahelix, kata Prof Herman ingin meningkatkan kualitas lulusan dengan memberikan sertifikasi profesi, seperti di bidang akuntansi, manajemen, dan lainnya.
“Sertifikasi ini akan memberikan pengakuan internasional terhadap kualifikasi nasional para lulusan UISI,” terangnya.
Lebih lanjut, sertifikasi profesi ini akan melibatkan kerjasama dengan kalangan industri, sehingga lulusan UISI akan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia industri.
“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan UISI di pasar tenaga kerja,” ujarnya
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi langkah UISI yang tengah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah.
“Ini menjadi upaya dalam menggerakkan SDM muda progresif dan kreatif yang ada di Gresik,” tambahnya.
Disamping itu, Gus Yani menyebutkan yang menjadi perhatian khusus saat ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurutnya, dengan lokasi Gresik strategis, KEK berpotensi tinggi menjadi kutub investasi bagi investor.
“Karena Gresik sudah ada KEK yang artinya investasi industri disini akan sangat menguntungkan, karena mereka juga bisa mengekspor secara bebas karena adanya free tax (bebas pajak),” katanya.
Gus Yani menambahkan, posisi Gresik saat ini juga berpotensi menjadi supplier bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Saya harap apa yang saya sampaikan ditangkap UISI, sehingga menjadi momentum dalam merumuskan strategi yang tepat,” pungkasnya.