INFOGRESIK – Aksi pencurian kendaraan sepeda motor yang dilakukan tiga anak di bawah umur di Kabupaten Gresik, yakni FN (12), HZ (9), dan HN (10) membuat banyak pihak miris dan bersedih. Apalagi mereka masih berstatus pelajar Sekolah Dasar (SD).
Kondisi ini memantik Anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi untuk bersuara. Menurutnya, kenakalan anak dan remaja menjadi salah satu permasalahan yang masing sering terjadi di masyarakat. Terlebih di wilayah perkotaan.
“Ini tentu menjadi keprihatinan mendalam, karena aksi pencurian yang dilakukan anak SD itu sudah terjadi 4 kali,” ungkap anggota Komisi II DPRD Gresik tersebut, Kamis (20/3/2025).
Ditegaskan Ricke, adanya fakta bahwa aksi pencurian yang dilakukan ketiga anak tersebut demi mendapatkan uang untuk bermain game di mall, tentu membuat orang ‘ngelus dodo’.
“Mereka jual motor dengan harga Rp150.000 lalu dipakai buat jajan dan bermain di Timezone. Ini tentu saja tidak bisa diabaikan,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini menyebut, perlu ada pemetaan secara menyeluruh agar tak ada lagi kasus serupa yang terjadi. Khususnya bagi warga pendatang.
“Diperlukan perhatian khusus dan pendampingan, mengingat mereka ada di lingkungan kita. Lalu siapa yang bisa memberikan perhatian? Tentu saja perlu empati dan kepedulian dari masyarakat sendiri,” kata Ricke.
Selain dari masyarakat, peran serta pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam memberikan perhatian akan kasus kenakalan anak atau remaja juga sangat dibutuhkan.
“Saya juga mengapresiasi kerja keras Dinas KBPPPA dan Dinsos Gresik yang menjalankan fungsinya untuk melakukan pendampingan,” ucapnya.
“Saya juga mendorong agar dinas-dinas terkait bisa bersinergi dengan masyarakat tempat anak untuk lebih memaksimalkan fungsi mereka dalam melakukan pendampingan. Dan pendampingan hendaknya continue,” pungkas Ricke.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga anak SD tepergok membawa kabur sepeda motor milik korban Ade Fajar Muslimin, 35 tahun, warga Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan Kecamatan/Kabupaten Gresik, Selasa (18/3/2025). Mirisnya, aksi pencurian ini sudah dilakukan para pelaku sebanyak 4 kali. Lebih parahnya, tiga anak di bawah umur yang ngekos di salah satu Kecamatan di Gresik Kota itu, menjual kendaraan curiannya seharga Rp150.000 untuk jajan dan bermain di Timezone.