INFOGRESIK – Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Gresik periode 2025-2030 di Aula Putri Mijil, Pendopo Bupati Gresik, Minggu (27/4/2025).
Pelantikan yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Gresik, dr. Asluchul Alif, itu berlangsung khidmat. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen organisasi dalam mengakomodasi kepentingan petani dan mendukung swasembada pangan nasional.
Tani Merdeka Indonesia sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian petani.
Selain memperjuangkan hak-hak petani, organisasi ini juga aktif memberikan pelatihan, akses pasar, hingga teknologi pertanian inovatif demi memperkuat ketahanan pangan.
Ketua DPD TMI Gresik, Yuyun Wahyudi, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan berbagai pihak, termasuk dari 10 anggota dewan Fraksi Gerindra yang telah bergabung dalam TMI.
Ia menegaskan bahwa para pengurus yang baru dilantik, memiliki komitmen tinggi untuk mengimplementasikan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Gresik.
“Alhamdulillah kita berkomitmen mengimplementasikan program demi kesejahteraan petani. Kita akan menjunjung tinggi kepentingan petani dan terus mendorong kemajuan pertanian di Gresik,” kata anggota DPRD Gresik yang akrab disapa Bowo tersebut.
Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, meminta agar Pengurus TMI Gresik tidak hanya bergerak di sektor pertanian, tetapi juga peternakan, perikanan, dan hortikultura.
“Kita harus mengakomodir seluruh kelompok tani tanpa pilih kasih. Bantuan harus benar-benar sampai kepada petani, mari bekerja nyata di lapangan,” pesannya.
Pihaknya juga mengingatkan pentingnya memperkuat struktur organisasi hingga ke tingkat desa. Ia menargetkan TMI Gresik memiliki 300 struktur di 356 desa yang ada.
“Kita bukan organisasi papan nama. Tapi organisasi yang mengakomodir kepentingan masyarakat Gresik,” ujarnya.
Sementara itu, Wabup Gresik, dr. Asluchul Alif, menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran TMI di Gresik. Ia mengingatkan bahwa meskipun Gresik dikenal sebagai Kota Industri, sektor pertanian Gresik tetap menjadi yang terbesar kelima di Jawa Timur.
“Mari kita sukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Fokus utamanya adalah menyejahterakan petani. TMI Gresik tentunya harus berorientasi membantu petani, tidak sama sekali berfikir terkait keuntungan (kapitalisme),” terang Wabup Alif.
TMI Gresik telah berhasil melakukan MoU dengan Bulog terkait penyerapan gabah. Meski begitu, dr Alif meminta TMI untuk memastikan agar Bulog membeli gabah dengan harga minimal Rp6.500 per kilo. Serta memastikan pupuk tersedia sesuai kebutuhan petani.
“TMI juga kalo bisa miliki unit selep sendiri untuk membantu penyerapan dan pengolahan beras petani lokal. Sehingga Gresik bisa menjadi salah satu pionir ketahanan pangan di Indonesia,” tutupnya.