INFOGRESIK – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Kabupaten Gresik memastikan tidak ada kenaikan tarif untuk pelanggan kategori rumah tangga. Kenaikan tarif hanya berlaku untuk pelanggan kategori niaga dan industri.
“Khusus pelanggan niaga dan industri saja ada kenaikan atau penyesuaian tarif mulai Rp1.000 sampai Rp1.500,” ungkap Direktur Umum Perumda Giri Tirta Gresik Ahmad Rusdilfahmi kepada infogresik, Senin (3/6/2024).
Dijelaskan Fahmi, penyesuaian harga tarif air ini tertuang dalam Peraturan Bupati Gresik Nomor 31 Tahun 2024, seperti pada kategori pelanggan niaga kecil yang meliputi kos-kosan, toko kelontong hingga perkantoran naik dari harga Rp5.000 per meter kubik (m3) menjadi Rp6.500.
“Untuk industri kecil kenaikannya sama dengan kategori niaga kecil. Sedangkan untuk kategori niaga besar naik dari Rp7.500 menjadi Rp8.500,” ujarnya.
Sejak Tahun 2018, lanjut Fahmi, pihaknya belum pernah menaikan tarif. Sementara tarif listrik dan biaya operasional terus naik. Adapun data Perumda Giri Tirta Gresik yang terdampak kenaikan tarif total ada 6.638 pelanggan.
“Tujuan kenaikan ini agar terjadi subsidi silang. Meski begitu, untuk kategori niaga dan industri masih kami subsidi,” ucapnya.
Terkait keluhan pelanggan rumah tangga yang mengalami lonjakan pembayaran bulanan, Fahmi menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari petugas keliling yang tidak bisa melihat meteran air karena rumah di kunci, kebocoran air di rumah pelanggan hingga adanya pergantian meteran baru.
“Tahun 2023 kemarin kami melakukan penggantian 5.000 unit meteran air baru. Sedangkan tahun 2024 ada penggantian 10.000 meteran secara gratis. Sehingga perhitungan pengunaan air semakin akurat,” jelasnya.
Dirinya juga menepis bila pasokan sumber air menipis atau kurang. Bahkan, saat ini kondisinya oversupply atau berlebih. Semua tak lepas dari banyaknya sumber air. Salah satunya dari mata air Umbulan.
“Kemarin ada perusahaan yang bilang butuh air banyak. Saya langsung sampaikan kalau kami siap menyumplai berapa pun kebutuhan yang diperlukan,” tegas Fahmi.
Sementara penyaluran air ke 8 desa di Kecamatan Duduksampeyan saat ini sudah dilakukan simulasi agar dapat mengalir lancar. Khususnya di lokasi terjauh seperti di Desa Kemudi, yang perlu dibuatkan tandon air dahulu.
“Rencananya total ada 4.895 sambungan rumah tangga,” pungkasnya.