Jadi Penyebab Kemacetan, Warga Demo Bus Pengangkut Pekerja Proyek Smelter Gresik

oleh Khanif Rosidin
Puluhan warga saat melakukan demo bus proyek Smelter Gresik. (Foto: Ist/Infogresik)

INFOGRESIK – Seringkali jadi penyebab kemacetan di Jalan Raya Manyar, puluhan warga di Kabupaten Gresik akhirnya melakukan demo dengan menghadap bus pengangkut pekerja proyek Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Aksi yang dilakukan puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pribumi (Genpabumi Gresik) pada Senin (24/6/2024) itu berlangsung sejak pukul 03.00 WIB dini hari.

Mereka menghadang bus antar jemput yang membawa pekerja proyek smelter dan meminta sopir memutar balik kendaraan ke arah pergudangan di Jalan Raya Manyar.

Selain menghadang bus, para pendemo juga melakukan orasi dan memasang sejumlah spanduk berisikan protes terhadap aktivitas bus pengangkut pekerja.

“Kami menuntut agar tidak ada lagi bus-bus besar dan diganti dengan bus-bus kecil agar tidak membuat kemacetan terutama di jalan perkampungan. Kemudian meminta pihak perusahaan bertanggungjawab memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas bus pengangkut pekerja,” ujar Koordinator Genpabumi Gresik Ali Candi, Senin (24/6/2024).

Ali menyampaikan, selain tentang bus dan kerusakan jalan, warga juga meminta pihak perusahaan mentaati Peraturan Daerah (Perda) Gresik Nomor 7 Tahun 2022 tentang kewajiban perusahaan merekrut 60 persen tenaga kerja lokal dengan UMR yang berlaku.

“Jadi pekerja harus 60 persen warga lokal,” tegasnya.

Usai melakukan aksi penghadangan bus pekerja dan berorasi, warga akhirnya ditemui oleh beberapa pihak perusahaan terkait untuk melakukan audiensi di Pendopo Kecamatan Manyar.

“Intinya semua sepakat tuntutan warga, hasil audiensi mulai besok sudah tidak ada bus-bus besar pengangkut pekerja yang melintas. Untuk pergantian bus-bus kecil menunggu pertemuan kedua di hari Jumat besok. Kemudian jalan perkampungan akan diperbaiki menggunakan anggaran pemerintah, kebetulan dalam waktu dekat akan ada perbaikan jalan,” ungkap Ali.

Sementara, EVP External Affairs PTFI Agung Laksamana mengatakan, pihaknya memahami aspirasi Aliansi Genpabumi terkait kemacetan di area Manyar yang menimbulkan ketidak nyamanan.

“Kami telah koordinasi dengan manajemen JIIPE selaku pemilik kawasan. Tentunya kita berharap solusi yang efektif demi kenyamanan bersama,” kata Agung.

Aksi protes warga berlangsung damai dengan penjagaan ketat petugas kepolisian dari Polsek Manyar. Setelah audiensi berakhir, warga kemudian membubarkan diri.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar