Disambati Soal Rentenir, Bacabup Gresik Syahrul Munir Beri Jawaban Ini

oleh Khanif Rosidin
Bacabup Gresik M. Syahrul Munir bersama Ketua 1 Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Gresik Ahmad Djamil usai audiensi di Kantor PKPRI Gresik. (Foto: Ist/Infogresik)

INFOGRESIK – Keberadaan rentenir yang berkedok sebagai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sudah meresahkan masyarakat. Hal ini lantaran mereka mematok bunga pinjaman uang yang tinggi.

Keluhan tersebut disampaikan Ketua 1 Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Gresik Ahmad Djamil saat bertemu dengan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Gresik Muhammad Syahrul Munir di Kantor PKPRI, Jalan dr. Soetomo Gresik, Rabu (19/6/2024).

“Saat ini banyak rentenir mengaku koperasi yang menjebak masyarakat. Perlu ada upaya pemberantasan,” ungkap Djamil.

Dia juga berharap adanya penguatan koperasi dengan memberikan permodalan. Sehingga bisa membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Gresik agar terbebas dari rentenir.

“Selama ini, untuk permodalan penyalurannya kami serahkan kepada Koperasi Wanita (Kopwan) yang sudah ada di desa-desa,” ujarnya.

Menanggapi keluhan itu, Bacabup Gresik M. Syahrul Munir mengatakan perlu ada upaya bersama dalam mengatasi maraknya rentenir di Kota Pudak.

“Salah satunya solusinya dengan penguatan literasi keuangan dan menguatkan koperasi di desa-desa,” kata politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Selain itu, lanjut Syahrul, perlu ada langkah pencegahan agar masyarakat tak terjerumus dalam jeratan pinjaman rentenir.

“Penguatan sumber daya manusia (SDM) dan permodalan bagi koperasi. Sehingga masyarakat lebih memilih koperasi daripada ke rentenir,” ucapnya.

Berkaitan dengan permodalan untuk koperasi, Ketua Fraksi PKB Gresik ini menyebut ada peluang bekerjasama dengan Bank Gresik karena BUMD ini bisa memberikan permodalan murah kepada pelaku usaha kecil di Gresik.

“Alhamdulillah saya mendapat kesempatan berdiskusi dengan PKPRI Gresik. Banyak masukan untuk melengkapi visi misi Gresik Mentas,” kata Syahrul.

Pria asal Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar itu juga menjelaskan terkait program Gresik Mentas Akses Permodalan dan Market Center.

“Salah satu targetnya adalah mempermudah akses permodalan bagi UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya,” terangnya.

“Kalau konsep saya, nanti BUMD Bank Gresik bisa bekerjasama dengan koperasi yang ada di Gresik untuk menyalurkan kredit murah untuk UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya,” tambahnya.

Dengan kerjasama ini, anggaran permodalan yang disediakan pemerintah untuk membantu UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya bisa lebih tepat sasaran.

“Kalau Bank Gresik jelas tidak bisa mengawasi langsung ke bawah. Dengan adanya kerja bareng koperasi, pengawasan akan lebih mudah. Apalagi kalau semua UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya menjadi anggota koperasi. Akan lebih mudah,” ucapnya.

Jika nanti koperasi semakin berkembang, maka bisa membuka simpan pinjam secara umum kepada seluruh masyarakat.

“Dengan hadirnya koperasi di setiap desa, kami berharap bisa memberantas pinjol ilegal dan rentenir,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar