INFOGRESIK – Petani Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gesik kini mulai ramai menanam tembakau. Hal ini seiring dengan besarnya keuntungan yang didapat dalam setiap panen.
Kepala Desa Pucung Choirul Anam mengatakan bahwa pada tahun 2023 ada 7 hektar yang dikhususkan untuk tanam tembakau. Hasil panennya dihitung perbatang daun tembakau. Perhektar hasilnya Rp60 juta.
“Kita sedang mengembangkan pertanian tembakau jenis jinten. Untuk mendukung itu, Pemdes Pucung membangun jalan usaha tani (JUT) dengan panjang 272 meter dengan tinggi pondasi jalan melintas di persawahan 80 centi meter dengan total anggaran Rp153 juta,” ungkap Choirul, Kamis (18/7/2024).
Senada, Kepala Dusun Tamping, Joko Tayusman (45) menambahkan, wilayahnya sebagai pilot projec petani tembakau. Panen tahun 2023 hasil produk tembakau di kirim ke perajang tembakau wilayah Lamongan, Jombang dan Bojonegoro.
“Kita masih menjual daun basah. Karena kita belum punya pencacah sendiri. Tetapi kedepanya dengan perjalanan pertanian tembakau yang sedang kita kembangkan ini akan ada subsidi khusus untuk alat pencacah dari dinas Peetanian. Saat ini kita masih menjual daun tambakai basah. Per 2 tonnya daun basah 8 juta,” kata dia.
Lebih lanjut, Joko menyebut, setiap panen dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Agar tak mengalami kesulitan air, pihak Pemdes sudah memfasilitasi sumur bor dibeberapa lokasi sawah yang akan terhubung dengan JUT berupa akses jalan pertanian yang saat ini progres pembangunanya masih 30 persen.
“Itu (tanaman tembakau) masih umur 53 hari jenis tembakau jinten. Kita bisa lihat daunya menghijau dan tebal. Jualnya kita mengandalkan berat. Tembakau tidak terlalu butuh air banyak. Hanya butuh kelembaban tanah saja,” tuturnya.
Desa Pucung sendiri sudah menjadi pilot projec penanaman tembakau di wilayah Gresik. Rencananya ada 50,5 hektar area persawahan yang saat ini hendak ditanam tembakau.
“Kita dapat bibit tembakau jinten dari dinas pertanian. Masing-masing poktan dapat 4 bungkus yang bisa ditanam untuk 20 hektar. Kita juga dapat plastik UV untuk pembenihan dari dinas pertanian,” terang Joko.