INFOGRESIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama PT Wilmar Nabati Indonesia melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan pesisir, tepatnya di Wisata Mangrove Karangkiring, Kabupaten Gresik, Sabtu (3/5/2025).
Penanaman mangrove ini merupakan bentuk kolaborasi, antara sektor pemerintah dan swasta, dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta memperkuat ekosistem pesisir. Sebanyak 111 orang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk unsur pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal, turut terlibat langsung dalam aksi ini.
Adapun metode yang digunakan yakni, sistem tanam pancang berumpun. Keberadaan mangrove memiliki peran strategis, di antaranya sebagai penahan abrasi, tempat hidup dan berkembang biak biota laut, serta penyedia oksigen.
Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, mengatakan, penanaman mangrove di area Wisata Mangrove Karangkiring ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, sekaligus aksi nyata dalam upaya merawat lingkungan dan ekosistem alam yang semakin buruk.
“Alhamdulillah hari ini tanggal 3 bulan Mei 2025 ini, kami, pemerintah daerah, bekerja sama dengan PT Wilmar Nabati Indonesia menanam 1000 mangrove jenis Rhizophora mucronata,” kata Wabup Alif, Sabtu (3/5/2025).
Alif menyampaikan, penanaman bibit pohon mangrove ini juga dilakukan untuk penghijauan di Kabupaten Gresik. Sengaja memilih jenis pohon mangrove karena manfaatnya yang lebih bisa menyerap karbondioksida atau CO2.
“Saat ini Gresik sangat-sangat butuh untuk penghijauan. Terutama pohon mangrove itu penyerapan CO2 empat sampai lima kali lipat lebih tinggi daripada pohon yang lain,” jelasnya.
Berdasarkan data Aksara tahun 2024, potensi penurunan emisi dari penanaman mangrove di Kabupaten Gresik tercatat sebesar 2.311.054 ton CO₂ ekuivalen, dari total estimasi emisi sebesar 10,2 miliar ton CO₂ ekuivalen. Angka ini menunjukkan betapa strategisnya langkah rehabilitasi kawasan pesisir untuk keberlanjutan lingkungan.
Business Unit Head PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes Nainggolan, mengungkapkan bahwa PT Wilmar merasa bangga atas kolaborasi berbagai pihak yang memungkinkan kegiatan ini dapat terwujud. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen PT Wilmar dalam mendukung pelestarian lingkungan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
“Sejak tahun 2016, PT Wilmar telah menanam sekitar 10ribu pohon mangrove, dan berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan ini secara berkelanjutan setiap tahunnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menambahkan bahwa pelestarian mangrove merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir.
“Karena mangrove tidak hanya melindungi garis pantai dari abrasi, tetapi juga menjadi habitat alami berbagai spesies, serta memiliki peran dalam mendukung ketahanan iklim dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terangnya.