INFOGRESIK – Jika selama ini membasmi larva atau jentik nyamuk hanya memakai bahan kimia, maka berkat inovasi dua siswi MTs NU Trate Gresik kini dapat menggunakan bahan alami dari daun pepaya Jepang.
Temuan dua siswi bernama Keysa Nirmala (15) dan Az-Zahra Hijriyah Wibowo (15), yang sama-sama duduk di bangku kelas sembilan MTs NU Tratee Gresik itu pun berhasil keluar menjadi juara 2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Creativity Competition 2022/2023 yang diadakan SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang.
Az-Zahra Hijriyah Wibowo mengatakan bahwa penemuan bahan pembasmi jentik nyamuk berawal dari keprihatinan atas banyaknya nyamuk dilingkungan tempat tinggal. “Kemudian kami juga melihat banyak tanaman pepaya Jepang yang belum dimanfaatkan, sehingga muncul temuan ini,” ungkap Zahra, Senin (16/1/2023).
Daun pepaya Jepang sendiri, kata Zahra, memiliki berbagai senyawa yang bisa membasmi jentik nyamuk. Adapun kandungannya yakni senyawa flavonoid, tanin, dan saponin.
“Kandungan senyawa di pepaya Jepang ini tak dapat ditemukan di pepaya lainnya. Itu menjadi alasan kami memakai daun pepaya Jepang,” kata Zahra.
Ditambahkan Keysa, untuk membuat ekstrak pembasmi jentik nyamuk terlebih dahulu dipersiapkan bahan-bahan seperti daun pepaya Jepang dan cairan alkohol.
Untuk proses pembuatannya terbilang mudah, pepaya Jepang terlebih dahulu diambil daunnya. Selanjutnya daun tersebut di potong-potong dan dijemur hingga kering. Daun kering itu lalu di blender sampai menjadi serbuk dan dicampur dengan cairan alkohol.
“Kemudian direbus di suhu 70 derajat selama beberapa jam sampai menjadi ekstrak,” terang Keysa.
“Untuk pemakaian ekstrak daun pepaya Jepang cukup dicampur dengan air dan dituang ke tempat yang ada jentik nyamuknya,” imbuhnya.
Sementara, Kepala MTs NU Trate Gresik Nduk Muslikhah mengaku bangga sekaligus senang atas capaian prestasi dari dua siswinya. Meski begitu, ia tak ada niatan untuk mendaftarkan hak cipta karya dua siswinya tersebut.
“Kami berharap hasil penelitian anak-anak bisa mengedukasi dan ditiru masyarakat,” ujar Nduk, didampingi Pembina Karya Ilmiah Remaja M Faiq Rofiqi.
Menurut Nduk, karya siswi bernama Larvasida memiliki banyak keunggulan. Salah satunya mengunakan bahan alami dan tidak berbahaya bagi manusia.
“Bahannya sangat ramah lingkungan. Sehingga kalau dituangkan ke sungai atau kali masih aman,” pungkasnya.