INFOGRESIK – Kabupaten Gresik memiliki banyak warisan budaya yang hingga kini tetap lestari. Salah satunya Tari Tayung Raci dari Desa Raci Kulon, Kecamatan Sidayu.
Menurut sejarah tutur turun temurun, tarian Tayung Raci menggambarkan kepahlawanan seorang senopati yang gagah berani dalam menghadang dan berperang melawan penjajah.
Konon, ada seorang Demang yang mempunyai kemampuan 7 wira loka atau 7 olah keprajuritan di tanah perdikan bernama ‘Raci Gombang’ yang kini dikenal dengan nama Raci Kulon.
Dengan kemampuan bela dirinya itu, atas perintah Adipati Sedayu Kadipaten Sedayu (kini Sidayu), beliau diperintahkan mendidik dan melatih prajurit di tanah perdikan dan mendapat gelar ‘Pangeran Sindupati’. Hingga akhirnya mendapat anugerah gelar ‘Ki Demang Sindupati’.
Seni budaya Tari Tayung Raci biasanya dimainkan oleh 21 orang dengan membawa perlengkapan senjata tombak sebagai alat peraganya.
Pagelaran seni tari Tayung Raci ini semakin elok dan indah oleh perpaduan tetabuhan gendang, kenong, dan tanjidor (beduk) yang melambangkan keharmonisan. Tiap langkah penari berbekal ‘Tombak Wijil Trunojoyo’ melambangkan gagah beraninya prajurit Kademangan Raci Gombang. Salah satu penari Tayung Raci ini ada yang memerankan Demang Sindupati.
Kini tari Tayung Raci digunakan untuk menyambut tamu-tamu yang berkunjung ke desa atau kegiatan tertentu.
“Alhamdulillah, baik sejarah maupun seni budaya warisan leluhur turun temurun tetap kita jaga dan terus kita lestarikan hingga saat ini. Seperti Tari Tayung Raci selalu kita tampilkan saat ada acara di desa,” terang Kades Raci Kulon Hendry Adha Asmoko, Jumat (26/5/2023).
Nama Raci Kulon sendiri berasal dari kata Raci atau raja cilik (raja kecil). Sedangkan Kulon berasal dari posisi wilayah Desa Raci yang berada di sebelah barat.