INFOGRESIK – Student Research Center (SRC) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PC IPPNU Gresik melakukan survei mengenai rencana program makan gratis yang dicanangkan oleh Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
Dalam survei terhadap 383 responden berusia 15-25 tahun yang tersebar secara proposional di 18 kecamatan kabupaten Gresik pada tanggal 26 Mei-3 Juni 2024, diketahui 91,12% Generasi Milenial dan Gen Z setuju dengan program makan gratis.
Direktur SRC Najih Sa’dullah mengatakan, penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan langsung dari
generasi muda, khususnya pelajar. Agar program makan bergizi gratis dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Ditemukan beragam preferensi terkait waktu dan cara
penyediaan program makan gratis di sekolah.
“Sebanyak 33,42% responden menginginkan makanan diantar langsung ke kelas masing-masing, sementara 20,12% responden lebih memilih adanya prasmanan. Adapun 29,76% responden menyukai opsi tempat makan yang terpisah untuk program ini. Meski demikian, terdapat 2,61% responden yang memilih untuk tidak menyampaikan pendapat,” kata Najih saat Visionary Discourse dan Rilis Survei PC IPNU IPPNU Gresik di Ruang Baca Universitas Qomaruddin Bungah, Selasa (18/6/2024).
Dia menjelaskan, Sekitar 56,93% responden dari 18 Kecamatan di Kabupaten Gresik berpendapat, program makan bergizi gratis seharusnya diterapkan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan usia dini hingga jenjang pendidikan menengah.
Sementara itu, 29,76% responden lebih memprioritaskan jenjang TK dan SD sederajat. Sementara 9,66% responden lainnya menyoroti pentingnya program tersebut untuk jenjang SMP dan SMA sederajat. Adapun 3,66% responden memilih untuk tidak menyampaikan pendapat atau menyatakan ketidak tahuannya terkait pertanyaan mengenai jenjang pendidikan yang lebih diutamakan dalam program makan bergizi gratis.
“Mereka berharap agar program makan gratis bisa dilakukan setiap hari,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Prodi Adminstrasi Kesehatan Universitas Anwar Medika dr. Asluchul Alif yang hadir sebagai narasumber mengaku setuju hasil survei yang dilakukan berkaitan dengan pemberian makan gratis kepada pelajar secara sendiri-sendiri atau paket.
“Saya sejutu makanan diantar ke kelas atau per individu. Sehingga gizinya proposional sesuai takaran dari ahli gizi. Sebab bila diberikan dengan cara prasmanan kemungkinan besar anak-anak tidak makan sayur,” ujar Direktur RS Fathma Medika ini.
Pola makan yang sehat, lanjut dr. Alif, sangat penting bagi para pelajar, khususnya untuk mencegah terjadinya stunting. Hal ini dikarenakan pada fase sekolah ada 2 hal yang mempengaruhi pertumbuhan seorang siswa, yakni emosional dan fisik.
“Jika makanan 4 sehat 5 sempurna bisa diberikan, tentu visi Indonesia emas tahun 2045 dapat terwujud,” ucap dr. Alif.
“Yang terpenting, makanan yang dikonsumsi proporsinya sesuai rekomendasi ahli gizi. Bukan pada makanan yang gratis,” tambahnya.
Suami dari dr. Shinta Puspitasari itu berharap, agar pemberian makan gratis yang digagas oleh Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dapat segera terlaksana.
“Mudah-mudahan pemberian makan gratis bisa dilakukan segera untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.
1 komentar
Buat program yg masuk akal aja pak
Ini Gresik kurang trobosan dan kesenjangan