INFOGRESIK – Pasca terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 SR di Laut Jawa dekat Pulau Bawean, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi mulai 22 Maret hingga 11 April 2024.
Fandi Akhmad Yani mengatakan, pihaknya terus mengidentifikasi dampak gempa bumi. Hal ini dilakukan supaya penanganan darurat bencana gempa di Bawean teratasi dan berjalan dengan baik.
“Saya minta kepada warga untuk tetap tenang, jangan terpancing berita hoaks terkait tsunami atau gempa lain yang membuat warga tidak nyaman. Mudah mudahan ini segera pulih agar warga dapat melakukan aktivitas seperti semula,” tutur Bupati Yani, Minggu (24/3/2024).
Perlu diketahui dampak bencana gempa mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang, dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.
Gempa juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka luka. Empat diantaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban luka lainnya berasal dari Kecamatan Sangkapura Bawean.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Suharyanto menyampaikan hingga saat ini gempa susulan sudah terjadi sebanyak 229 kali dan tidak berpotensi tsunami.
“Intensitas atau volume gempa semakin turun dan kecil. Mudah-mudahan ini segera berakhir agar warga dapat kembali dengan aman dan tenang,” ucap Suharyanto usai meninjau korban gempa di Pulau Bawean.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, telah terjadi gempa yang berpusat di Laut Jawa dekat Pulau Bawean atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer, Jumat (22/3/2024). Tercatat ada sejumlah bangunan rusak dan korban luka-luka di Kecamatan Sangkapura dan Tambak.