INFOGRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memastikan biaya pengobatan korban luka-luka akibat gempa Bawean, Jum’at (22/3) lalu, gratis. Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Gus Yani saat menjenguk korban luka di RSUD Ibnu Sina.
“Kondisinya sudah berangsur membaik, sudah sadar dan saat ini sedang perawatan dan pendampingan. Insha Allah semua pembiayaan perawatannya gratis,” ujar Gus Yani, Senin (25/3/2024).
Tercatat, ada 7 orang berasal dari Kecamatan Tambak dan Sangkapura yang mengalami luka-luka akibat gempa Bawean. 3 korban diantaranya saat ini sedang dirawat di RSUD Ibnu Sina lantaran menderita patah tulang dan satu anak balita.
Lebih lanjut, BPBD Provinsi Jawa Timur hingga Minggu (24/3) pukul 12.00 WIB mencatat ada 17.644 orang pengungsi yang terdapat di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Adapun rinciannya, untuk pengungsi anak sebanyak 6.277 jiwa, dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan pengungsi lansia sebanyak 2.534 jiwa.
Meski begitu, sebagian besar warga mengungsi ke tanah lapang bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma karena masih ada gempa susulan, dan adanya isu tsunami dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara, Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto berpesan agar penanganan fokus pada kebutuhan dasar. Ia menyatakan tanggap bencana akan difokuskan di Pulau Bawean karena sulitnya transportasi ke lokasi terdampak. Pengiriman bahan dasar logistik berupa makanan pokok, pakaian dan sanitasi menjadi prioritas awal. Kemudian baru masuk pada tahap pendataan dan penggantian kerugian infrastuktur yang rusak akibat gempa.
“Saya mohon agar kebutuhan dasar didahulukan, ini termasuk kebutuhan normatif, mungkin ada kebutuhan spesifik seperti pakaian wanita dan makanan bayi. Karena sifatnya pendahuluan, kalau kurang bisa diajukan,” jelas Letjen TNI Suharyanto pada forum Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Gempa Bawean digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik, yang juga dihadiri oleh PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, pimpinan daerah kab/kota yang terdampak gempa Bawean, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.
Perlu diketahui, dampak bencana gempa mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.