INFOGRESIK – Warga Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme kembali menggelar sedekah bumi. Tradisi yang sudah turun temurun selama ratusan tahun ini selalu berlangsung meriah. Apalagi hasil bumi yang dibawa berukuran besar.
Acara ini dimulai dengan tokoh masyarakat yang menabuh bende pusaka (gong kecil), untuk mengumpulkan masyarakat. Setelah itu, bersama-sama diadakan kirab dengan membawa payung dan bende pusaka. Payung dan bende tersebut dibawa rombongan sambil membaca sholawat nabi dan berakhir di tempat lokasi hajatan.
Selain itu, warga bergotong-royong menyiapkan makanan dan hasil bumi yang kemudian dibagikan kepada seluruh peserta acara, simbol dari rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam acara ini makanan tersebut dirangkai di tandu yang berfungsi sebagai wadah, yang oleh masyarakat disebut ‘ancak’. Ancak lantas ditata berjajar pada empat penjuru mata angin dengan pusat berupa panggung acara.
Menariknya, ancak tidak hanya diisi makanan, buah, dan jajanan saja, melainkan terdapat rengginang lebar yang wajib ada dalamnya. Rengginang tersebut, merupakan perlambang tanduk kerbau yang bagi masyarakat melambangkan kesuburan. Ancak dari masyarakat ini berukuran sangat besar dan untuk membawanya diperlukan 4 orang atau lebih. Total ada 311 ancak hasil partisipasi warga yang meramaikan.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi yang tinggi kepada warga Dusun Betiring. Menurutnya, kegiatan ini sarat akan nilai-nilai kebersamaan sekaligus bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.
“Saya sangat mengapresiasi semangat gotong-royong dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh warga Dusun Betiring. Tradisi Sedekah Bumi ini adalah wujud nyata dari rasa syukur kita kepada Allah SWT dan penghargaan kita terhadap alam yang telah memberikan kita banyak kebaikan,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).
Tak hanya itu, Bupati Yani juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi seperti Sedekah Bumi sebagai bagian dari identitas budaya yang harus terus diwariskan kepada generasi muda. Bupati Yani berharap, melalui acara seperti ini, generasi muda dapat memahami dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang ada di daerah mereka.
Tak lupa, Bupati Yani juga mengajak semua hadirin untuk mendoakan saudara-saudara di Pulau Bawean, serta bersama-sama berdoa agar Kabupaten Gresik dijauhkan dari bencana.
Acara Sedekah Bumi Dusun Betiring, sejatinya sudah dilakukan masyarakat Dusun Betiring sejak dahulu. Dua benda pusaka yang di kirab, yakni payung dan bende merupakan peninggalan dari Bupati Gresik pertama yakni KRT Poesponegoro sekitar 1617 masehi atau lebih dari 400 tahun yang lalu.