INFOGRESIK – Berangkat dari keprihatinan atas kondisi lahan pasca tambang yang terbengkalai dan dipenuhi sampah, membuat Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim dan warga tergerak. Ya, siapa sangka dari sini kemudian lahir wisata fenomenal bernama Setigi.
Dua tahun sejak di launching pada 1 Januari 2020 lalu, kini Wisata Setigi mampu mengantarkan Desa Sekapuk sebagai Desa Miliarder dengan sederet prestasi.
Wisata Setigi sendiri terletak 27 kilometer dari exit Tol Manyar, dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 40 menit.
Nama Wisata Setigi berasal dari singkatan Selo,Tirto, Giri yang memiliki arti Batu, Air dan Bukit. Ketiga elemen ini memang mengambarkan lokasi wisata.
Berdiri di atas tanah seluas 5 hektare dan mampu menampung 6.000 pengunjung, Wisata Setigi menawarkan panorama keindahan bukit kapur. Pahatan bekas galian penambang tradisional mampu menciptakan pesona dinding bukit kapur yang indah dan menawan bak pahatan seniman.
Tak sampai disitu, perpaduan keindahan alam dengan bangunan wisata dan spot foto instagramable membuat pengunjung betah.
Mulai dari danau buatan beserta jembatan, rumah honai Papua, wahana wisata air, kolam gentong, kolam pemandian hijaber, dinding topeng nusantara, hingga gunung kapur bekas tambang yang terlihat indah.
Tak heran, setiap akhir pekan Wisata Setigi selalu dipadati ribuan wisatawan dalam negeri. Bahkan tak jarang ada wisatawan dari luar negeri.
Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim bercerita bahwa untuk membangun Wisata Setigi yang menghabiskan dana hingga 2,4 miliar berasal dari iuaran warga desa. Iuran itu diwujudkan dalam bentuk investasi Taplus.
“Jadi wisata ini murni dananya dari warga. Mereka memiliki saham dan tiap tahun memperoleh SHU (sisa hasil usaha),” ujar Halim, Kamis (3/11/2022).
Wisata Setigi yang dikelola BUMDes Sekapuk ini mampu membangkitkan perekonomian warga. Baik dengan menjadi penjual di stand-stand maupun pegawai wisata.
Bagi anda yang tertarik untuk berkunjung ke Wisata Setigi, anda cukup siapkan uang Rp.20 ribu untuk tiket masuknya.