INFOGRESIK – Keluarga petani tambak atau petambak di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik punya cara tersendiri agar pendapatan dari ikan bandeng hasil panennya meningkat. Salah satunya dengan membuat tempat makan ‘Waroeng Kae’ yang menjual kuliner olahan bandeng.
Meski baru dibuka, namun Waroeng Kae langsung diserbu pengunjung. Hal ini lantaran Selain mengusung konsep tempo dulu, pengunjung juga dapat menikmati buah-buahan secara gratis seperti rambutan, kelengkeng, rukem, hingga mangga.
Salah satu pengunjung, Ayan mengaku tertarik berkunjung ke Waroeng Kae usai melihat postingan di media sosial. Sehingga saat jalan-jalan sekalian mampir untuk mencoba kuliner khas Gresik.
“Ini pertama kali saya mencoba makanan otak-otak bandeng. Ternyata rasanya enak,” ungkap perempuan asal Kabupaten Malang ini, Minggu (24/12/2023).
“Tempatnya juga asik buat nongkrong dan berfoto,” imbuhnya.
Sementara Manager Waroeng Kae, Anna Shofiah menjelaskan, awal mula tertarik membuat tempat makan ini karena termotivasi untuk meningkatkan nilai jual ikan hasil panen di tambak milik keluarganya.
“Biasanya setiap panen bandeng langsung dijual mentah ke tengkulak atau pasar. Sehingga harganya tidak bisa mahal. Nah, kali ini kami coba menjual ikan bandeng yang sudah dimasak,” kata Anna.
Adapun menu olahan bandeng yang dijual seperti otak-otak bandeng dan bandeng bakar. Selain itu, di Waroeng Kae juga ada kare kepiting, kelan sembilang, sambal belut, dan banyak lagi.
Lebih lanjut, untuk menarik pengunjung, tempat makan seluas dua hektare ini diberi nuasa jaman dulu. Mulai 13 bangunan rumah joglo, lampu oblik, meja dan kursi jati, hingga cikar.
“Kalau resto modern sudah banyak, tetapi kalau klasik sangat jarang. Kebetulan ownernya suka benda antik sehingga dibuat tempo dulu,” ujar adik dari Kepala Desa Pangkahwetan, Syaifullah Mahdi.
Bagi anda yang tertarik untuk datang, Waroeng Kae yang terletak di Desa Kebonagung Kecamatan Ujungpangkah ini buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB.