INFOGRESIK – Memasuki malam 23 Ramadan, Warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik kembali menggelar tradisi Sanggring atau membuat kolak ayam. Rencananya akan dilakukan pembagian ribuan porsi gratis pada Sabtu (22/3/2025) sore.
Tradisi yang sudah turun-temurun dijalani sejak zaman Sunan Dalem, salah satu dari putra Sunan Giri ini, sudah masuk ke-500 tahun atau 5 abad.
Ketua Panitia Sanggring 500 Tahun, Didik Wahyudi, menyampaikan bahwa proses persiapan memasak kolak ayam sudah dilakukan sejak Jumat (21/3) malam. Adapun bahan yang dipersiapkan yakni, 260 ekor ayam kampung, 740 kg gula merah, 600 butir kelapa, 250 kg bawang daun, 60 kg jinten bubuk dan 1.400 liter air.
“Disediakan 3500 bungkus kolak ayam untuk tamu di masjid, terbanyak dalam sejarah pengadaannya,” kata Didik kepada Infogresik, Sabtu (22/3).
Uniknya, seluruh proses memasak hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki.
Didik menjelaskan, sejarah kolak ayam bermula saat Sunan Dalem, putra kedua Sunan Giri ketika membangun masjid untuk menyebarkan agama Islam, mengalami sakit. Tidak diketahui jenis penyakitnya, dan tak ada satu pun jenis obat yang mampu menyembuhkan Sunan Dalem dari sakitnya.
Hingga suatu hari, di malam 23 Ramadan, Sunan Dalem memutuskan untuk shalat istikharah dan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Sunan Dalem lantas meminta para santrinya untuk menyiapkan ayam jago kampung ke masjid untuk dipotong dan dimasak dengan berbagai rempah-rempah menjadi kolak ayam. Ajaibnya, setelah menyantap hidangan kolak ayam akhirnya Sunan Dalem sembuh dari penyakitnya.

“Masyarakat sampai sekarang percaya makan kolak ayam dapat menyembuhkan penyakit,” terang didik.
Sekadar diketahui, tradisi sanggring di Desa Gumeno telah diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) RI.