INFOGRESIK – Masih banyaknya warga lansia dan disabilitas kurang mampu yang tak mendapatkan bantuan dari program Pemerintah Pusat mendorong Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif.
Diceritakan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, suatu ketika dirinya bersama Bu Min, sapaan akrab Aminatun Habibah, turun ke lapangan dan bertemu dengan penyandang disabilitas. Bupati kaget lantaran meski termasuk orang tak mampu, namun penyandang disabilitas itu tak menerima bantuan apapun.
Dari temuan tersebut, kemudian muncul ide PKH Inklusif yang tertuang dalam program Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik yakni Gresik Seger (Sejahtera, Bahagia, Berdikari).
“Suatu waktu saya bersama Bu Wabup bertemu dengan warga. Disana saya mendapati fakta bahwa ada masyarakat penyandang disabilitas yang tidak tersentuh bantuan apapun dari sejak lahir hingga berusia 25 tahun,” ujar Gus Yani usai launching program PKH Inklusif di balai Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, Rabu (9/11/2022).
Nantinya, program PKH Inklusif ditargetkan menyisir kelompok masyarakat rentan yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apapun.
Adapun bantuan PKH Inklusif ini diberikan dalam bentuk uang tunai total 2 juta rupiah setahun, yang dibagikan sebanyak 4 kali atau 500 ribu rupiah tiap pencairan.
Dalam tahun 2022 ini, jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima, dengan rincian 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia. Total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp. 4,9 miliar.
“Program ini memang masih baru, pasti akan ada kekurangan disana sini. Oleh karenanya kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif,” ungkap Gus Yani.
“Kita niatkan agar program ini tidak hanya sekedar diacara seremonial, namun bisa terus berjalan berkesinambungan,” imbuhnya.
Dihadapan Staf Ahli Kementerian Sosial RI Asep Sasa Purnama yang hadir mewakili Menteri Sosial, Gus Yani menaruh harapan agar program PKH Inklusif ini bisa diadopsi menjadi program nasional.
Gayung pun bersambut, Staf Ahli Kemensos Asep Purnama dalam keterangannya mengakui bahwa program PKH Inklusif merupakan suatu terobosan kreasi dan inovasi yang luar biasa dari Kabupaten Gresik.
“Ini merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak dalam menangani masalah sosial di masyarakat. Mudah-mudahan program dari Kabupaten Gresik ini bisa menular dan menginspirasi kota/kabupaten lain,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh mengatakan, dalam launching PKH Inklusif ada sebanyak 85 warga lansia dan 5 penyandang disabilitas Kecamatan Wringinanom menerima bantuan.
Umi menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul dalam pelaksanaan PKH Inklusif pihaknya telah menyiapkan quick respons.
“Tim quick respons ini akan menerima laporan dari masyarakat manakala ada masyarakat yang layak mendapat bansos PKH Inklusif tetapi datanya belum masuk. Dari laporan masyarakat tersebut, kemudian akan dilakukan assesment oleh tingkat desa untuk selanjutkan diusulkan masuk dalam data penerima PKH Inklusif,” jelasnya.