Optimalkan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siap Berkolaborasi dengan PPPI

oleh Khanif Rosidin
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat acara deklarasi PPPI di Gresik. (Foto: Khanif Rosidin/Infogresik)

INFOGRESIK – Optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi terus dilakukan Petrokimia Gresik. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia (PPPI).

Hal ini disampaikan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat acara deklarasi PPPI di Gresik, Rabu (18/9/2024).

Digna yang juga mewakili Pupuk Indonesia mengapresiasi terbentuknya PPPI. Ia berharap PPPI bersinergi dan mendukung produsen pupuk dalam memajukan pertanian Indonesia melalui penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.

“Pengecer adalah garda terdepan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Kami berharap dukungan dari PPPI untuk mendukung tugas Petrokimia Gresik menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia sesuai dengan amanah,” ujar Digna.

Tahun ini Pemerintah meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi nasional dari 4,7 juta ton di awal tahun, ditambah menjadi 9,55 juta ton pada bulan April 2024. Adapun realisasi penyaluran pupuk bersubsidi nasional per tanggal 13 September 2024 mencapai 4,68 juta ton atau 49,0% dari total alokasi tahun 2024. Untuk di Jawa Timur realisasinya di angka 1,01 juta ton atau 53% dari total alokasi Jawa Timur 2024 sebesar 1,92 juta ton.

Digna di hadapan anggota PPPI juga memastikan stok pupuk bersubsidi nasional di semua lini per tanggal 13 September 2024 mencapai 221% dibandingkan ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah. Stok tersebut sebanyak 1.225.573 ton, terdiri dari pupuk Urea bersubsidi 670.877 ton dan NPK 554.696 ton.

Khusus Jawa Timur, stok pupuk bersubsidi yang telah disediakan dan siap disalurkan ke petani sebesar 128.985 ton. Rinciannya Urea 84.126 ton dan NPK 44.859 ton. Jumlah ini mencapai 170% apabila dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan.

“Kami berharap penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan. Masih ada sisa empat bulan yang bertepatan dengan musim tanam, memasuki musim hujan. Saya berharap seluruh pengecer atau anggota PPPI bersama-sama bisa mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Digna.

Sementara itu, saat ini jumlah pengecer secara nasional sebanyak 26.436 pengecer. Dari jumlah tersebut sebanyak 5.849 pengecer berada di Jawa Timur.

Ketua PPPI Khilmi memastikan, PPPI berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan petani melalui kelancaran dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Untuk itu ia juga mengajak seluruh anggota PPPI untuk melakukan penjualan pupuk bersubsidi sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan, khususnya terkait pedoman Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Ujung tombak kelancaran pupuk bersubsidi ada di kios. Kami berharap organisasi ini bisa berjalan dengan baik. Menjadi wadah untuk melindungi anggota agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menyalurkan pupuk subsidi. Kami berkomitmen untuk menyalurkan barang dalam pengawasan ini sesuai dengan regulasi,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar