INFOGRESIK – Meski dikenal sebagai Kota Industri, namun banyak dari warga Gresik yang belum secara maksimal terserap di Pabrik. Salah satu penyebabnya karena terkendala dengan keahlian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) Gresik, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gresik pada 2021 mencapai 56.261 orang. Angka ini mengindikasikan masih banyak angkatan kerja yang belum terserap di lapangan kerja.
Prihatin atas kondisi itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik Muhammad Syahrul Munir memfasilitasi 20 pemuda Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik untuk mengakses pelatihan kerja bersertifikat melalui APBD sebesar Rp110 juta.
Adapun pelatihan dari pokok pikiran (Pokir) yang diberikan adalah pelatihan pengelasan bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) bersertifikat Kemenaker.
Salah satu peserta, Ainul Yakin mengatakan pelatihan kerja selama dua pekan ini sangat bermanfaat. Apalagi, banyak sekali informasi dan keahlian yang didapat. Dan, tentunya pelatihan ini gratis.
“Banyak banget manfaatnya terutama bagi temen-temen yang awalnya belum tahu tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3),” katanya usai pelatihan di GOR Desa Tanggulrejo, Selasa (5/12/2023).
Setelah pelatihan, Yaqin berharap dirinya bersama teman-teman lainnya bisa mendapatkan pekerjaan. Selain teori, dia juga melaksanakan praktik lapangan dengan melakukan visit ke salah satu perusahaan.
“Sekarang punya keahlian yang nantinya bisa dipakai bekerja di perusahaan yang temen-temen inginkan. Baik di JIIPE, atau Freeport, atau mungkin juga luar Gresik. Yang penting bermanfaat,” ujar dia.
Sementara itu, Anggota DPRD Gresik M Syahrul Munir menyatakan, melalui Pokir pihaknya membawa program ini ke desa, baik peralatan praktik maupun tenaga ahli serta lembaga pelatihan kerja yang ditunjuk.
“Kita berkegiatan di desa untuk pelatihan sertifikasi tenaga kerja. Satu angkatan ini 20 orang yang mendapatkan sertifikat keahlian,” ujarnya.
Syahrul menyatakan, pelatihan ini sebagai dukungan dan cara untuk bersama-sama menuntaskan pengangguran terbuka yang angkanya cukup tinggi.
Hal ini juga, kata dia, agar serapan tenaga kerja di Gresik bisa merata. Utamanya wilayah Kecamatan Manyar yang kini memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Mudah-mudahan kita evaluasi hasilnya nanti, kalau ini bisa maksimal, serapan tenaga kerjanya juga maksimal, nanti coba kita agendakan di desa-desa yang lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadisnaker Gresik, Andhy Hendro mengapresiasi langkah Syahrul. Menurutnya terobosan ini bisa dicontoh dewan lain agar bersama-sama menuntaskan permasalahan pengangguran.
Jika terobosan ini dilakukan setiap dewan, Andhy Hendro yakin para anak muda di desa akan mempunyai keahlian sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Jadi Mas Syahrul ini satu-satunya di dewan yang punya inisiatif menggelar pelatihan kerja melalui Pokir. Ini berarti komitmennya menuntaskan permasalahan pengangguran ada,” ungkapnya.