INFOGRESIK – Pengerjaan proyek strategis nasional pelebaran ruas Jalan Raya Manyar dikeluhkan puluhan warga lantaran menimbulkan banyak debu dan kecelakaan lalu lintas.
Kekesalan warga ditunjukan dengan memasang tulisan protes, seperti ‘Debumu deritaku, gak bahaya ta’.
Salah satu warga Desa Manyarejo Supaadin (40) mengatakan, warga sangat terdampak proyek pelebaran jalan Manyar. “Hampir setiap hari ada kecelakaan. Tadi pagi saja sudah ada dua kecelakaan. Ditambah lagi debu yang sangat mengganggu warga sekitar proyek,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Joko Santoso (37). Menurutnya, warga hanya menginginkan solusi konkrit atas permasalahan debu dan jalanan berlubang akibat aktivitas pengerjaan proyek pelebaran jalan. Apalagi, sepanjang jalan tersebut gelap pada saat malam hari lantaran penerangan jalan umum (PJU) mati. Sehingga perlu ada pengaman jalan.
“Setiap hari kami beraktivitas merasa sangat terganggu, apalagi kalau malam gelap, lubang-lubang menganga juga bertebaran dimana-mana,” kata Joko.
Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Bersama Warga Jl. Raya Manyar itu kemudian diajak berdialog di Kantor Kecamatan Manyar.
Usai audiensi, Camat Manyar Zainul Arifin mengungkapkan bahwa pengamanan selama pengerjaan proyek seharusnya disiapkan pihak kontraktor pelaksana. Sehingga aktivitas sekitar tidak terganggu dengan banyaknya debu, serta pengendara lebih aman saat melintas.
“Memang sudah menjadi kewajiban pelaksana proyek untuk safety pelaksanaan pekerjaan. Agar warga termasuk pengendara tidak terdampak, baik polisi debu maupun yang lain,” terang dia.
Zainul memastikan bahwa tuntutan warga tentang penyelesaian debu akibat dampak pembangunan jalan bakal direalisasi secepatnya.
“Nanti akan dilakukan penyiraman 3 sampai 4 kali sehari dan dipasang lampu penerangan,” ucapnya.
Sementara itu, Project Officer Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Budi Mulyono menuturkan bahwa tahapan pengerjaan aspal pelebaran jalan menunggu proses utilitas rampung.
“Sebetulnya setiap bulan kita sudah rapatkan perihal itu, kalau pengaspalan 6 Mei, sementara utilitas 12 Mei, idealnya kalau kita mau mengaspal harusnya utilitas selesai. Baru kita mengaspal dulu,” ucapnya.
Budi menyebut, ada 4 proyek utilitas yang dikerjakan di sepanjang jalan yang dilebarkan, diantaranya milik PLN, Sadikun, PDAM, dan BBE. “Kuncinya ada di utilitas, kalau utilitas selesai baru rekondisi jalan bisa dikerjakan,” beber dia.