INFOGRESIK – Bila selama ini ikan hiu dianggap sebagai ikan ganas, namun di tangan Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik mampu diolah menjadi produk berkelas dan menembus pasar luar negeri.
Tak tanggung-tanggung, UD Sinar Jaya milik H. Kasdi tersebut melakukan ekspor perdana sebanyak 5,5 ton kulit ikan hiu dan pari ke Negara Hongkong, Rabu (27/9/2023).
Hadir dalam pelepasan ekspor kulit ikan pari dan hiu ini Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Plh. KPPBC Gresik Darmansyah, Kepala BKPIPM Surabaya 2 Muh. Burlian, Kepala Diskoperindag Gresik Malahatul Fardah, Kepala Dinas Perikanan Gresik Moh. Nadlelah, Muspika Kecamatan Sidayu dan Pemerintah Desa Randuboto.
Kulit ikan hiu yang di ekspor sebelumnya telah mendapat izin dan sertifikat dari Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya 2.
Kepala Desa Randuboto Andhy Sulandra mengatakan sebelum ada ekspor kulit ikan hiu dan pari, pihaknya bekerjasama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Gresik pernah melakukan sosialisasi kepada pelaku UMKM berkaitan dengan ekspor produk.
“Kami bangga ada UMKM Randuboto yang bisa ekspor ke luar negeri. Mudahan-mudahan semakin banyak pelaku usaha yang bisa ekspor,” ujar Andhy.
Plh. KPPBC Gresik Darmansyah menyampaikan bahwa pihaknya sejak 2020 telah mempunyai klinik ekspor bagi UMKM. Tak hanya membina dan mendampingi, tetapi juga mencarikan pembeli di luar negeri.
“Hari ini satu kontainer penuh atau 5,5 ton produk yang di ekspor dengan nilai 27.500 US Dollar,” kata Darmansyah.
Dia menjelaskan, ekspor kulit ikan hiu dan pari nantinya akan berkelanjutan. “mudah-mudahan memberikan efek positif untuk kemakmuran masyarakat,” harapnya.
Sementara, Wabup Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi atas dilakukannya ekspor perdana kulit ikan hiu dan pari dari UMKM Desa Randuboto. Dirinya berharap hal ini dapat memotivasi pelaku UMKM untuk bisa ekspor.
“Saya bersama bapak Bupati senantiasa mendorong UMKM dari kulit apapun untuk bisa atau percaya diri dengan produknya bisa dikirim ke luar negeri,” ucapnya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Min ini bercerita, dirinya pernah membeli oleh-oleh jajanan dari kulit ikan di Singapura. Saat bertanya ke penjualnya, ternyata bahan kulit ikan berasal dari Indonesia.
“Mereka beli bahan baku dari Indonesia, kemudian diolah dan dijual lagi dengan harga 10 kali lipat. Kami harap kedepan kita bisa ekspor dalam bentuk produk siap dikonsumsi. Sehingga nilai jualnya dapat meningkat,” terangnya.