INFOGRESIK – Peristiwa pencurian berkedok tukar uang menimpa pedagang di Jalan Kapten Darmo Sugondo Desa Indro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Uniknya, terduga pelaku merupakan bule atau orang luar negeri asal Negara Turki.
Pemilik toko, Rifqi Adi Saputra kepada Infogresik bercerita bahwa, pada awalnya hari Kamis (22/12) ada dua orang asing mendatangi toko miliknya, yang di belakangnya ada rumah mertuanya bernama Sujono.
Kedatangan dua orang asing pada siang hari itu berniat untuk tukar uang Rp100 ribu dengan uang pecahan Rp50 ribuan. Namun, karena tidak ada uang pecahan tersebut, akhirnya pegawai toko mengambil uang di lemari yang ada di kamar Sujono.
“Saat pegawai saya masuk ke kamar mertua untuk mengambil uang pecahan Rp50 ribu tiba-tiba salah satu bule ikut masuk juga tanpa seizin orang-orang disitu. Sedangkan bule satunya mengalihkan perhatian istri saya. Menyuruh mengeluarkan baju-baju yang ada dietalase dan dipilih-pilih oleh dia,” ungkap Rifqi, Jum’at (23/12/2022).
Rifqi menjelaskan, kondisi toko pada saat kejadian dijaga istri dan pegawai saya serta di rumah mertua ada satu ART. Sedangan dirinya sedang di Surabaya. Namun, lantaran keterbatasan bahasa, membuat pelaku yang mengaku berasal dari Turki memanfaatkan kepanikan dan kebingungan penjaga toko.
“Kemungkinan pelaku memakai hipnotis. Sebab mereka tidak memakai bahasa Turki sama sekali. Malah bicara pakai campuran bahasa Indonesia sama Inggris. Sempet bilang jangan takut, jangan takut,” terangnya.
“Begitu bule yang masuk kamar keluar, bule satunya juga ikut pergi” tambahnya.
Pada awalnya, meski merasa curiga dengan orang asing hingga melapor ke Polsek Kebomas. Akan tetapi, ketika petugas datang Rifqi belum sadar telah kehilangan uang.
“Waktu dikroscek dari pihak Polsek Kebomas itu satu jam setelah kejadian. Masih belum tau. Kemudian, dari keluarga kami waktu kroscek lemari kembali itu pas jam 7 malam dan benar uang Rp1,5 juta raib digondol dua bule tersebut,” ujar Rifqi.
Sementara Kapolsek Kebomas Kompol I Made Jatinegara melalui Kanit Reskrim Ipda Ekwan Hudin mengatakan bahwa pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian pada Kamis (22/12) usai ada informasi dari masyarakat terkait warga asing. Sesuai kronologi yang diceritakan pemilik toko, pada saat itu orang asing tersebut membeli pop mie, selanjutnya berniat tukar uang dan mengikuti masuk rumah.
“Pada saat itu menyampaikan tidak ada barang yang hilang,” kata Ekwan.
Lebih lanjut dikatakan Ekwan, bila kemudian korban mengaku kehilangan uang, maka nanti akan kembali dimintai keterangan. “Karena keterangannya kemarin tidak sampai masuk kamar, hanya lorong dalam rumah, karena takut kenapa-kenapa kemudian di suruh keluar untuk tunggu di depan toko,” tegasnya.