INFOGRESIK – Pemkab Gresik telah ditunjuk Kementerian Pertanian (Kementan) RI menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP).
Program HDDAP sendiri merupakan kegiatan pengembangan hortikultura untuk mengatasi kendala gangguan produksi dan produktivitas. Khususnya pada lahan kering yang bertujuan meningkatkan input, lahan, air dan konektivitas infrastruktur, meningkatkan nilai tambah, serta daya saing hortikultura.
Merespon hal tersebut, Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir menyampaikan dual hal yang perlu dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik selaku pelaksana program, yakni melibatkan ahli pertanian dan petani sekitar.
“Pemilihan lahan harus tepat dengan komoditi yang akan ditanam. Harus melibatkah ahli di bidang tersebut,” kata Qodir, Jumat (17/5/2024).
Program nantinya akan dilaksanakan di 23 desa yang tersebar di tiga kecamatan. Yakni 11 desa di Kecamatan Driyorejo, 9 desa di Kecamatan Wringinanom, dan 3 desa di Kecamatan Kedamean. Apalagi lahan kering yang digarap mencapai 1.000 hektare.
“Jangan membuat kelompok-kelompok baru yang justru kontra produtif dengan pelaku atau kelompok yang sudah ada,” ucapnya.
“Syukur ajak petani milenial yang memiliki niat kuat untuk menjadi petani dan pelaku usaha pertanian,” imbuhnya.
Selain itu, pria yang pernah merasakan jadi petani itu berharap agar teman-teman pendamping atau penyuluh pertanian juga dilibatkan untuk melakukan edukasi terhadap petani.
“Tentunya harus juga dijamin bahwa biaya produsi tanaman holtikultural tidak lebih tinggi dari nilai jualnya,” tegas Qodir.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementan bakal melaksanakan program HDDAP di lahan kering seluas 10.000 hektare dan mengandeng petani hortikultura di 13 kabupaten di 7 Provinsi se-Indonesia.
Gresik menjadi salah satu kabupaten yang ditunjuk. Rencananya ada dua komoditas yang ditanam, yakni cabai dan kunyit. Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito berharap program yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini dapat membantu mensejaterahkan para petani.