INFOGRESIK – Nasib tragis dialami warga Cerme, Kabupaten Gresik M. Aditya Pratama. Betapa tidak, saat menjalani ujian kenaikan sabuk, anak pasangan Ngatrip (48) dan Suhartini (46) jutru tewas akibat dikeroyok enam pesilat dari kakak tingkat perguruan silatnya.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Saat itu Aditya berpamitan kepada kedua orang tua untuk ikut ujian tes kenaikan sabuk dari kuning ke biru di Jalan Poros Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme.
Namun, hingga larut malam belum juga pulang. Tiba-tiba teman korban mendatangi kediaman Ngatrip dan Suhartini memberitahu bahwa Aditya tidak sadarkan diri dan berada di Puskesmas Cerme. Begitu didatangi, ternyata korban sudah dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. Dikarenakan luka pada bagian kepala, setelah dua hari korban dirawat akhirnya meninggal dunia.
Selanjutkan petugas Satreskrim Polres Gresik bergerak cepat dengan menangkap enam pesilat yang telah mengeroyok korban. Mereka adalah: AS (20), RM (20), ARG (15), S (19), HS (17), dan D (17). Semua tersangka berasal dari Kecamatan Cerme.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melalui Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, para tersangka ini masing-masing berada di pos jaga saat korban menjalani tes kenaikan sabuk.
“Sebanyak enam pelaku telah kami amankan usai mengeroyok korban yang sedang menjalani kenaikan sabuk,” terangnya.
Proses penangkapan para pesilat dipimpin langsung Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Komang Andhika. Satu pelaku diamankan di wilayah Cerme. Kemudian mengamankan para pelaku lainnya turut diamankan.
“Dari enam pelaku yang kami amankan, tiga diantaranya di bawah umur,” tegasnya.
Saat ini keenam tersangka telah diamankan di Mapolres Gresik. Para tersangka pengeroyokan dijerat Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP.