3 Kecamatan Terendam Banjir, Bupati Gresik Sebut Kewenangannya Terbatas

oleh Khanif Rosidin
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengunjungi lokasi banjir di Desa Jono, Cerme sekaligus memberikan bantuan untuk warga. (Foto: Ist/Infogresik)

INFOGRESIK – Banjir akibat luapan Kali Lamong masih merendam beberapa hari beberapa desa di tiga Kecamatan di Kabupaten Gresik, yakni Cerme, Menganti dan Driyorejo.

Atas kondisi ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya mengatasi banjir tahunan akibat meluapnya Kali Lamong. Bahkan sejak dirinya mulai menjabat. Akan tetapi kewenangannya terbatas.

“Kami sudah dua tahun ini sudah berupaya, dan tidak menunggu karena keterbatasan kewenangan. Karena biasanya terkait sungai banyak kewenangan yang terbatasi, ini kewenangan BBWS atau ini kewenangan pemerintah pusat. Kami berupaya apa yang bisa kita lakukan dalam pengendalian banjir ini akan kita lakukan,” kata Gus Yani, saat meninjau banjir di Desa Jono, Cerme, Jum’at (24/2/2023).

Bupati Fandi Akhmad Yani datang bersama Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar ke lokasi banjir. Tampak hadir bersama rombongan, Kalaksa BPBD Gresik Darmawan, Kepala Dinas PUPR Gresik Dhiannita Tri Astuti, Camat Cerme Umar Hasyim, serta kepala desa dan perangkat Desa Jono.

Gus Yani menjelaskan, sejak awal menjabat dirinya langsung memohon izin kepada BBWS. Ini dilakukan dengan cara mengeluarkan rekomendasi teknis dalam membantu balai besar dalam upaya normalisasi Kali Lamong.

“Selama ini kami sudah mengupayakan berbagai pembebasan lahan guna pembangunan tanggul dan normalisasi yang mencapai luasannya sudah lebih dari 50%. Kedepan, solusi kami tidak akan berhenti di normalisasi saja. Kami akan mendesain kolam-kolam retensi dengan luasan kewenangan daerah sehingga bisa menampung air yang meluap,” ujar Gus Yani.

Lebih lanjut, Gus Yani menjelaskan saat ini dirinya bersama OPD terkait tengah mengidentifikasi berbagai kecamatan dan desa yang langganan terkena banjir. Disinilah rencananya akan dibuatkan kolam retensi yang diperkirakan bisa menampung air sebanyak 200 ribu kubik.

“Ini butuh gerak cepat, dan apa yang menjadi kewenangan kita akan kita kerjakan,” tegasnya.

Sementara, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar menambahkan bahwa TNI, Khususnya Kodim 0817/Gresik akan selalu siap membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah banjir di wilayah Gresik.

“Kita akan berkoordinasi untuk mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi banjir di Gresik sehingga nantinya masyarakat tidak jadi langganan banjir setiap tahun,” ungkap Dandim.

“Untuk langkah awal saya memerintahkan Babinsa yang mempunyai wilayah yang terkena banjir untuk siaga dan memantau kondisi banjir terkini,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar