INFOGRESIK – Alunan suara ‘thok thek thok thek’ terdengar ramai dan berirama di Pondok Pesantren Budaya Al-Ikhlas Dusun Mulyorejo, Desa Dalegan, Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
Sore itu, di pengujung bulan Oktober, sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam Paguyuban Musik Lesung Hubbul Wathon Gresik sedang tampil memainkan musik tradisional menggunakan alat pertanian di kegiatan lokakarya yang diadakan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) dan Kemendikbudristek RI.
Begitu terdengar suara aba-aba, 10 ibu-ibu asal Desa Dalegan, Kecamatan Panceng tersebut langsung mengambil posisi masing-masing. 2 orang bertindak sebagai vokal dan 8 orang lainnya bagian memainkan musik dengan memukul alu ke lesung.
Musik gejog lesung sendiri sebenarnya sudah sejak lama ada. Biasanya alu dan lesung yang terbuat dari kayu digunakan untuk memisahkan padi dengan tangkai dan kulitnya.
Akan tetapi, di Kabupaten Gresik musik tradisional sudah sangat jarang ditemukan. Bahkan terancam hilang.
“Kami memilih gejog lesung sebagai bentuk menjaga dan merawat musik warisan leluhur,” ungkap Ketua Paguyuban Musik Lesung Hubbul Wathon Gresik Kaimu, Sabtu (16/11/2024).
Dia menjelaskan, meski baru setahun berdiri, tepatnya 22 September 2023, namun embrio kesenian ini sudah lama ada. Paguyuban Musik Lesung Hubbul Wathon kini sudah menjadi binaan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (PC LPPNU) Gresik dan PC LESBUMI Gresik.
“Alat yang kami gunakan berasal dari 2 macam kayu, yakni kayu asem dan mahoni. 2 kayu ini yang bisa mengeluarkan suara nyaring,” ujar Kaimu.
Untuk tantangan yang dihadapi, lanjut Kaimu, adalah saat memadukan pukulan alu (alat untuk menabuh lesung) antar sesama pemukul musik.
“Butuh penyesuaian dan latihan agar koordinasi antar pemain terjalin dengan baik,” kata Kaimu.
Dalam sekali tampil, Paguyuban Musik Lesung Hubbul Wathon Gresik bisa memainkan 3 sampai 5 lagu.
DIAPRESIASI KETUA DPRD GRESIK
Penampilan apik Paguyuban Musik Lesung Hubbul Wathon Gresik mampu membuat Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir terpikat.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bahkan sampai ikut bergoyang mengikuti irama musik gejog lesung. Dia juga mencoba memukulkan alu ke lesung.
“Hebat! Saya salut ibu-ibu ini masih mau melestarikan musik tradisional. Mudah-mudahan bisa memotivasi generasi muda,” ucap pria asal Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar tersebut.