INFOGRESIK – Guna melestarian budaya, Hotel Aston Gresik mengandeng DPC Tiara Kusama Kabupaten Gresik menggelar acara ‘Wiru Jarik Yogyakarta dan Solo’, Jumat (4/10/2024).
Bertempat di Nira Restoran Aston Gresik, kegiatan ini diikuti 70 peserta baik remaja maupun ibu-ibu. Mereka tampak antusias mendengarkan penyampaian mengenai wiru jarik atau ilmu melipat kecil pada salah satu sisi jarik dengan ukuran tertentu dan disesuaikan dengan arah dan jenis motif
Hadir sebagai narasumber pemerhati budaya dan praktisi wiru Kusdjuandono, Ketua DPC Tiara Kusuma Gresik Yuni Lestari, Director Sales & Marketing PT Dharma Graha Utama Ika Putri Widyaningtyas, serta moderator Marketing Communication PT Dharma Graha Utama Grup Eko Sugeng Wahyudi.
Director Sales & Marketing PT Dharma Graha Utama Ika Putri Widyaningtyas menyampaikan, pihaknya terus menggandeng berbagai komunitas untuk melestarikan budaya.
“Ini kegiatan pertama kami melibatkan komunitas budaya. Rencananya akan diagendakan bersama berbagai komunitas setiap bulan,” ujar Ika.
Dia memastikan setiap peserta yang ikut kegiatan pelestarian budaya ini tidak dikenakan biaya. Sehingga semua orang dapat bergabung.
“Selain pelestarian budaya, kami juga ingin mempromosikan kuliner angkringan yang dijual di sini,” terang Ika.
Ketua Tiara Kusuma Gresik Yuni Lestari mengatakan, ide awal dari kegiatan ini berangkat dari kepedulian semakin jarangnya budaya wiru. Bila ini dibiarkan bukan tidak mungkin bakal hilang.
“Ini cara kami mengajak kaum muda pelan-pelan untuk mencintai kebudayaan nusantara. Untuk itu setelah pembelajaran wiru dilanjutkan praktek,” kata Yuni.
Sementara itu, pemerhati budaya dan praktisi wiru Kusdjuandono menjelaskan, ilmu tentang wiru atau wiron sangat penting dipahami masyarakat, khususnya orang Jawa. Hal ini lantaran banyak mengajarkan tentang filosofi kehidupan.
“Contohnya tentang batik Sidomukti dengan motif kupu-kupu yang banyak digunakan saat ritual pernikahan. Ini menunjukan bahwa untuk mendapatkan hasil yang bagus layaknya kupu-kupu ada proses kepompong,” jelasnya.
Lebih lanjut, disampaikan Kusdjuandono bahwa wiru terbagi menjadi 2 jenis yakni wiru putra dan wiru putri. Untuk wiru putra berada di sisi sebelah kanan jarik dengan ukuran lipatan 5-7 centimeter atau setara dengan 3 jari. Sementara wiru putri berada di sisi kiri jarik dengan ukuran lipatan 3-6 centimeter atau setara dengan 2 jari.
“Semua penuh filosofi. Mudah-mudahan budaya wiru tetap lestari,” harapnya.