INFOGRESIK – Dengan melumuri tubuh mengunakan cat putih, puluhan orang melakukan aksi demo di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Mereka menuding BPN sebagai sarang mafia tanah.
Sambil membawa spanduk bertuliskan ‘disini sarang mafia tanah’, mereka menuntut agar Kepala BPN Gresik Asep Heri dicopot dari jabatannya. Massa menilai Asep tak mampu mewujudkan reformasi agraria yang digaungkan Kementerian ATR/BPN RI.
Perwakilan pendemo,Totok Susanto mengatakan bahwa, aksi ini sebagai tindak lanjut dari demo yang sudah pernah dilakukan. Namun hingga saat ini BPN belum memiliki komitmen kuat dalam menangani kasus pertahanan.
“Aksi kali ini adalah, bentuk keprihatinan kami kepada BPN Gresik yang penuh dengan sarang mafia tanah,” ungkap Totok, Kamis (27/10/2022).
Totok mencontohkan, kasus tanah warga atas nama Sueb Abdullah yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE Manyar Gresik. Tanah seluas 3,5 hektare tersebut telah diajukan sertifikatnya ke BPN Gresik sejak 6 tahun silam. Namun, hingga kini sertifikatnya tidak diterbitkan dengan alasan yang tidak jelas.
“Klien kami sudah mendaftarkan tanah sejak tahun 2016, tapi sampai sekarang tidak ada jluntrungnya. Ini hanya salah satunya saja,” ucapnya.
“Tanah tambak klien kami sudah diuruk dan dijual ke korporat. Jadi batas-batasnya sudah tidak jelas,” imbuhnya
Pertemuan dengan BPN sebelumnya, kata Totok, tidak membuahkan hasil apapun. Bahkan, ia menuding BPN Gresik hanya mengolor-ngolor waktu saja.
“Harapan kami sesegera mungkin Pak Kakanwil dan Dirjen sekaligus Menteri mendatangi BPN Gresik untuk membumihanguskan mafia tanah,” harapnya.
Sementara, pihak BPN Gresik ketika dikonfirmasi terkait tuntutan massa pendemo enggan memberikan keterangan. Satpam BPN Gresik hanya menjelaskan bahwa, Kepala BPN Gresik sedang tidak berada dilokasi.
