INFOGRESIK – Angin kencang akibat cuaca ekstrem membuat banyak nelayan tak melaut. Peduli akan hal itu, Pemerintah Kabupaten Gresik pun menyerahkan bantuan beras untuk para nelayan.
Tak tanggung-tanggung, Wakil Bupati (Wabup) Gresik dr. Asluchul Alif langsung mendatangi tiga kampung nelayan di wilayah Gresik Utara, yakni Desa Pangkahwetan, Desa Pangkahkulon dan Desa Banyuurip.
Turut hadir mendampingi Sekda Gresik Achmad Washil, Kepala Dinas Perikanan Gresik Arif Wicaksono, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik Ummi Khoiroh, Forkopimcam Ujungpangkah dan perwakilan PGN Saka serta sejumlah pejabat lainnya.
Wabup dr. Alif menyampaikan, pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Gresik terhadap nelayan yang terdampak cuaca ekstrem. Total ada 4,5 ton beras yang diserahkan kepada nelayan. Nanti penyalurannya dibantu oleh Pemdes dan kelompok nelayan setempat.
“Semua nelayan di tiga desa ini kami berikan beras. Mungkin tidak banyak, tapi yang terpenting bisa rata semua,” ujar bapak tiga anak ini.
Dia menjelaskan bahwa dirinya sudah meminta Dinas Perikanan Kabupaten Gresik untuk memperbarui data jumlah nelayan. Sehingga program dan penyaluran bantuan bisa tepat sasaran. Termasuk data kelompok pengelola irigasi perikanan (Poklina).
“Data ini kami jadikan acuan dalam menyusun program-program di tahun depan,” ungkapnya.
Kepada ratusan nelayan yang hadir, dr. Alif juga menyampaikan pesan dari Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Ia menyebut sebenarnya Gus Yani ingin hadir, namun lantaran ada kegiatan mendadak sehingga tidak bisa bergabung.
“Beliau (Gus Yani) sangat sayang ke nelayan. Untuk itu ia meminta, bantuan ke nelayan segera disalurkan. Apalagi saat ini sedang bulan Ramadan,” ucapnya.
Berkaitan dengan keluhan maraknya penggunaan jaring cantrang oleh nelayan, dr. Alif menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemprov dan Polda Jatim untuk membuat MoU.
Nantinya, para nelayan lokal akan digandeng untuk menjadi tim keamanan atau semacam hansip. Termasuk bila diperlukan akan diberi seragam dan perahu cepat. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjaga ekosistem terumbu karang dan ikan.
“Ini masuk program 100 hari saya bersama Gus Yani. Mudah-mudah aturan ini dapat segera kami wujudkan,” pungkasnya.