INFOGRESIK – Aneka kuliner khas Gresik dijajakan dalam Pasar Djadoel Grissee yang digelar oleh Yayasan Omah Dhuafa Gresik dan Gressmall di Atrium Gressmall.
Acara tahunan yang sudah memasuki tahun ke-4 ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik, Abu Hassan; Direktur Utama PT Dharma Graha Utama (DGU), Erwin H. Poedjono; Director Sales & Marketing PT DGU, Ika Putri Widyaningtyas; Marketing Communication PT DGU Grup, Eko Sugeng Wahyudi; General Manager Gressmall, Erich Pramono Bangun; dan Founder Omah Dhuafa, Syaikhu Busiri, pada Kamis (7/8/2025).
Tak hanya menghadirkan nuansa zaman dulu, acara ini juga menyuguhkan puluhan kuliner khas Gresik dari 18 UMKM, di antaranya kupat kethek, bongko kopyor, serabi bentoel, sego krawu, lontong roomo, sego menir, hingga karak tempe.
Uniknya, dalam bertransaksi, para pengunjung harus menukarkan uang dengan koin kayu bernilai Rp5 ribu dan Rp10 ribu.
Founder Omah Dhuafa, Syaikhu Busiri, mengatakan bahwa saat ini kuliner khas Gresik semakin sulit ditemukan. Untuk itu, pihaknya terus mengenalkan kuliner otentik ke kalangan anak muda agar tidak punah.
“Kita ingin melestarikan budaya yang adi luhung dan semakin langka,” ungkap Syaikhu.
Baca juga: Memasuki Tahun ke-3, Omah Dhuafa dan Gressmall Tak Lelah Kenalkan Kuliner Khas Gresik
Anggota DPRD Kabupaten Gresik ini menyebut, para pedagang dari kalangan dhuafa yang diajak berjualan mulai tanggal 7–10 Agustus 2025 ini dipilih secara ketat.
“Mereka tidak berjualan menggunakan rombong, tetapi jualan di depan rumah. Itu yang kami ajak,” ucap Syaikhu.
Senada, GM Gressmall, Erich Pramono Bangun, mengatakan bahwa kolaborasi dengan Omah Dhuafa merupakan bentuk dukungan terhadap pelestarian kuliner tradisional khas Gresik.

“Kami berharap untuk selalu menyuguhkan sesuatu yang autentik, dengan tetap mengedepankan akulturasi lokal Gresik,” kata Erich.
Selama 4 hari, Pasar Djadoel Grissee akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai talkshow badhokan, kuis, lomba karaoke, hingga hiburan musik.