INFOGRESIK – Sepanjang tahun 2024, ada berbagai musibah bencana alam terjadi di Kabupaten Gresik. Mulai kekeringan, angin kencang, banjir hingga gempa bumi.
Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik total ada 104 bencana yang dirasakan warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Sukardi menyampaikan bahwa pada Bulan Januari sampai Februari bencana yang terjadi didominasi angin kencang dan banjir. Ada ribuan warga dan ratusan rumah terdampak.
“Baru pada 22 Maret ada bencana gempa bumi dasyat dengan magnitudo (M) 6,5 yang berpusat didekat Pulau Bawean,” ujar Kardi didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, F.X. Driatmiko Herlambang, Jum’at (27/12/2024).
BACA JUGA: Tanggul di Desa Dadapkuning Cerme Jebol, BPBD Gresik Pasang Terpal dan Gedeg
Gempa bumi ini, lanjut Kardi, hingga 12 Juni 2024 terjadi sebanyak 718 kali guncangan. Dengan rincian gempa Bawean, yakni gempa tidak dirasakan terjadi sebanyak 691 kali dan gempa yang dirasakan sebanyak 27 kali.
Gempa terkecil dengan M 2,1 dan paling besar M 6,5.
“Kami bersama tim harus bolak-balik ke Bawean untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada warga yang terdampak gempa,” ungkap mantan Camat Kedamean itu.
BACA JUGA: Pasca Bencana Angin Puting Beliung di Ujungpangkah, Bupati Gresik Langsung Beri Bantuan untuk Korban
Dari data BPBD Gresik diketahui, dampak bencana gempa mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.
BACA JUGA: Gempa Bawean Tercatat Terjadi 718 Kali, Terkecil M 2,1 dan Terbesar M 6,5
Pada bulan April hingga awal November masuk musim kemarau. Banyak wilayah di Kabupaten Gresik yang mengalami kekeringan air.
“Kami membagikan ratusan tangki air ke desa-desa yang terdampak kekeringan,” ungkap Kardi.
BACA JUGA: Dilanda Kekeringan, Warga Desa Tenggor Balongpanggang Dapat Bantuan Air Bersih dari BPBD
Memasuki pertengahan bulan November hingga Desember Gresik mulai turun hujan disertai angin kencang. Beberapa desa di wilayah Kecamatan Ujungpangkah seperti Desa Karangrejo, Desa Ketapanglor dan Desa Glatik terkena angin puting beliung.
“Kami mendampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat itu datang langsung ke lokasi bencana angin puting beliung di Desa Glatik untuk melihat kondisi dan memberikan bantuan ke warga,” kata Kardi.
BACA JUGA: BPBD Gresik Berikan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Desa Karangrejo Ujungpangkah
Dijelaskan Kardi, BPBD Gresik terus berupaya bergerak cepat dan tepat setiap mendapatkan laporan kejadian. Termasuk ketika ada banjir rob di lima kecamatan dan ada nelayan yang tenggelam di Bendung Gerak Sembayat (BGS) di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika menghadapi situasi alam seperti saat ini,” harapnya