INFOGRESIK — Pengalaman meraih Juara 3 di ajang bergengsi Festival Literasi Keagamaan 2025 menjadi kejutan manis yang tak pernah terbayangkan oleh Naila Farihatun Naja. Siswi kelas 12 MA Maarif Miftahul Ulum (MAMAMU) Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik ini sukses mengharumkan nama sekolahnya di tingkat nasional.
Festival yang diselenggarakan oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kemenag RI tersebut merupakan gelaran perdana. Naila berhasil menempatkan diri setara dengan peserta dari SMA/MA negeri maupun swasta se-Indonesia, menyisihkan lebih dari 1.500 karya lainnya.
Ia berpartisipasi pada kategori lomba menulis cerpen. Karyanya berjudul “Oase di Tengah Sahara” menarik perhatian juri karena mengangkat tema yang up to date dan relevan dengan kehidupan santri masa kini.
Cerita tersebut berpusat pada tokoh Alif yang mengalami konflik batin mendalam dan ketakutan akan stigma buruk pasca runtuhnya sebuah pondok pesantren. Konflik itu semakin memuncak ketika sahabatnya, Albirruni, yang memilih ‘boyong’ (keluar dari pondok) karena khawatir tidak memiliki masa depan jika terus berada di sana.
Baca juga: Dari Gresik Ukir Prestasi, Kayla Azzahra Putri Berhasil Sabet Juara Senam Nasional 2025
“Saya suka menulis. Tertarik ikut karena level nasional. Saya ingin mencoba hal yang menantang. Alhamdulillah dapat juara,” ujar Naila, Jumat (21/11/2025) yang ternyata juga merupakan seorang penghafal Al-Qur’an 30 juz dan kini tengah merampungkan penulisan novel pertamanya.
Prestasi ini menjadi catatan penting bagi MA Maarif Miftahul Ulum. Di tengah isu menurunnya minat masyarakat dan stigma negatif, Naila membuktikan bahwa semangat literasi dan keunggulan akademik tetap menyala terang di madrasah tersebut.
Karya fiksi yang sarat makna itu membawa nama MAMAMU Melirang Bungah ke Auditorium H. M. Rasjidi Kemenag RI untuk menerima penghargaan, menandai keberhasilan sekolah ini di kancah nasional.
“Ide cerita yang diangkat adalah up to date dan konflik batin yang sering dialami oleh santri sangat sesuai dengan tema lomba, yaitu nilai keagamaan, akhlak mulia, dan kisah inspiratif islami,” ujar Noura Nahdliyah , guru sekaligus pembimbing Naila.
Noura berharap prestasi ini memantik semangat lahirnya lebih banyak bibit pencinta literasi di lingkungan MAMAMU.
Baca juga: Empat Siswa SD NU 1 Trate Gresik Raih 6 Medali di Kejuaraan Robotic Malaysia
Pada kesempatan berbeda, dalam sambutannya Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengapresiasi seluruh peserta, pemenang, serta tokoh literasi yang menerima anugerah pada tahun ini.
“Kami menyampaikan selamat kepada seluruh pemenang dan penerima Anugerah Literasi Keagamaan 2025. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan yang sangat penting di era digital saat ini,” ujar Menag.
Menag berharap festival ini dapat melahirkan lebih banyak insan literasi yang berperan aktif dalam merawat keberagaman dan menguatkan moderasi beragama.
Atas pencapaiannya sebagai Juara 3 Festival Literasi Keagamaan 2025, Naila menerima piala dan uang pembinaan senilai Rp2 Juta.
