INFOGRESIK – Ibarat magnet, kehadiran Khoirul Huda M.I.Kom selalu mampu menarik perhatian anak-anak. Di tangannya, kata-kata bukan sekadar rangkaian bunyi, tetapi menjelma menjadi tawa, keceriaan, dan pesan moral.
Pemuda 33 tahun asal Griya Peganden Asri 3, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, ini lebih dikenal dengan nama panggungnya, Kak Irul. Ia bukan guru di sekolah formal, melainkan pendongeng yang mendedikasikan diri untuk menginspirasi generasi muda.
Kecintaan Khoirul Huda terhadap dunia anak berawal dari kegemarannya bercerita. Sejak 2017, dan makin mantap pada awal 2018 setelah bergabung dengan PPMI (Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia), ia menemukan bahwa mendongeng adalah cara efektif menyampaikan nilai-nilai kebaikan.
“Dengan bercerita, anak-anak mudah menerima pesan moral yang disampaikan,” ungkap Kak Irul, Sabtu (22/11/2025).
Baginya, mendongeng adalah jembatan komunikasi yang mampu meluluhkan batas formalitas. Suasana yang semula pasif bisa mencair hanya dengan mimik, intonasi, dan alur cerita yang ia bawakan. Anak-anak tak sekadar terhibur, tetapi juga menyerap nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kasih sayang.
Baca juga: Rayakan HUT ke-15, Infogresik Ajak Anak Yatim Menghias Donat hingga Berbagi Santunan
Menjadi pendongeng tentu memiliki tantangan. Kak Irul mengakui, kesulitan yang paling sering ia alami adalah ketika suaranya habis di tengah sesi bercerita. Profesi yang bertumpu pada kekuatan vokal dan ekspresi ini menuntut stamina prima.
Namun semangatnya tak pernah padam. Ia ingin setiap cerita bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
“Saya ingin setiap cerita yang saya sampaikan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengandung pesan moral yang dapat mereka ambil,” harapnya.
Lebih jauh, Kak Irul ingin menumbuhkan tiga hal penting pada pendengarnya: minat baca, imajinasi, dan nilai-nilai kebaikan sejak dini.
Bagi Khoirul Huda, menjadi pendongeng adalah cara terbaik untuk berkontribusi—memastikan setiap anak pulang membawa tawa, kisah, dan benih-benih kebaikan.
