INFOGRESIK – Prestasi siswa-siswi asal Gresik kembali menorehkan kebanggaan. Berbagai capaian membanggakan terus diraih, membuktikan bahwa kualitas pendidikan di daerah ini patut diacungi jempol.
Terbaru, empat siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Gresik berhasil lolos seleksi kompetisi matematika tingkat nasional, dan akan mewakili Indonesia dalam ajang Internasional Mathematics Contest (IMCS) di Singapura pada 2 Agustus 2025 mendatang.
Keempat siswa tersebut yakni Muhammad Arfan Nabhan Wahyudi, siswa kelas 2 MI Nurul Ulum Gumeno Manyar; Davina Azqiara Pramesti, siswi kelas 5 SD Muhammadiyah Manyar; Aransha Hafizh Firmansyah, siswa kelas 1; dan Usaid Abdurrahman Nasrullah, siswa kelas 3—keduanya dari SDIT Al Ibrah Gresik.
Didik Wahyudi, orang tua dari Muhammad Arfan Nabhan Wahyudi (8), menjelaskan bahwa pada tahun lalu telah diselenggarakan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-20 oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM).
“Jumlah peserta secara nasional mencapai 65.353 orang. Mereka diseleksi hingga babak final KMNR yang dilaksanakan pada 28 April 2025 di Jakarta,” ujar Didik, Kamis (24/7/2025).
“Alhamdulillah, Arfan berhasil lolos ke final dan dinilai layak untuk mengikuti Internasional Mathematics Contest Singapore (IMCS),” imbuhnya.
IMCS sendiri merupakan ajang kompetisi matematika internasional yang rutin digelar setiap tahun di Singapura oleh IMC Union. Ajang ini didukung dan diikuti oleh hampir seratus institusi pendidikan dan sekolah dari berbagai negara, antara lain Singapore Tourism Board (STB) – Education Services Division, Asosiasi Identifikasi Matematika Internasional (Korea Selatan), Akademi Pratabong (Thailand), Sekolah Olimpiade Matematika Hong Kong, dan masih banyak lagi.
Didik menuturkan bahwa putranya, Arfan, memang sudah menunjukkan minat besar terhadap angka sejak kecil. Ia menghafalkan sendiri tabel penjumlahan dan perkalian dasar yang ditempelkan di dinding rumah.
“Anak kedua saya ini memang sejak lama bercita-cita ingin menjadi profesor matematika,” tutur suami dari Lilik Muafiyah tersebut.
Lebih lanjut, Didik yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Ujungpangkah menyampaikan bahwa seluruh biaya selama proses kompetisi ditanggung secara mandiri. Biaya tersebut mencakup biaya pendaftaran kompetisi sebesar 130 dolar Amerika Serikat dan Rp2,5 juta, serta akomodasi termasuk tiket pesawat dan penginapan.
“Harapannya, sepulang dari Singapura Arfan bisa membawa pulang medali dan mengharumkan nama Indonesia sebagai kado untuk Hari Kemerdekaan RI ke-80,” tutup Didik, warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar.