INFOGRESIK – Lahan tidur yang selama ini belum tersentuh kini mulai dimanfaatkan. Salah satunya di lahan seluas 15 hektar yang berada di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Lahan milik TNI itu kini diubah menjadi lahan produktif yang ditanam padi dan jagung. Penanaman dalam rangka menyukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional tersebut dilakukan ditandai penanaman oleh Pangdam V Brawijaya Mayor Jendral (Mayjen) TNI Rafael Granada Baay, Minggu (3/3/2024).
Demi mewujudkan program ketahanan pangan, Kodam V Brawijaya bersinergi dengan Petrokimia Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Gresik serta sejumlah pihak.
“Pemanfaatan lahan tidur ini merupakan program Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak. Untuk itu jajaran TNI AD agar mengolah lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif.” kata Mayjen TNI Rafael Granada Baay dalam sambutannya.
“Ini juga merupakan satu strategi bersama untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan,”imbuhnya.
Senada, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengaku bersyukur kegiatan penanaman padi dan jagung berjalan dengan lancar dan tentunya semua ini tidak terlepas dari sinergi kerjasama semua pihak.
Lebih lanjut disampaikan Saleh, jumlah keseluruh total yang di kelola oleh Batalyon 516/Caraka Yudha adalah 205 Hektare (Ha).
Awalnya tahun 2022 dimanfaatkan 1 Ha dengan hasil hampir 7-9 ton padi. Kemudian di tahun 2023 ditambah 3 – 4 Ha dan sekarang sudah 15 Ha.
“Dengan adanya kegiatan tersebut, menunjukkan TNI terus berupaya dalam peningkatan ketahanan pangan di wilayah Gresik menjadi lebih baik dan maju,” ungkap Dandim.
Sementara, Kepala Distan Gresik Eko Anindito Putro berharap pemanfaatan teknologi drone untuk memupuk dan mesin menanam yang digunakan nantinya bisa dijadikan contoh para petani. Hal ini lantaran produksi padi meningkat, dari biasanya 6,4 ton per hektare menjadi 7,8 ton per hektare.
“Mudah-mudahan dengan sinergitas yang seperti, memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif bisa kita pertahankan maupun ditingkatkan sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Gresik bisa tercapai,” ujarnya.
“Alhamdulillah di tahun 2023 ini IKP (Index Ketahanan Pangan) Kabupaten Gresik merupakan nomer lima se-Indonesia dan nomer satu se-Jawa Timur,” pungkasnya.