INFOGRESIK – Manajemen PT Linde Indonesia mengklaim bahwa debu akibat malfungsi Cold Box tidak membahayakan bagi kesehatan warga.
Meski begitu, jumlah warga yang terdampak partikel debu terus bertambah. Jika sebelumnya ada empat warga yang dilarikan ke rumah sakit, hingga Kamis (31/7/2025), total terdapat tujuh warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, yang harus dirawat akibat mengalami sesak napas.
Dari tujuh warga tersebut, enam di antaranya telah diperbolehkan pulang. Sementara satu orang remaja laki-laki berusia 17 tahun masih menjalani perawatan dan observasi di RS Petrokimia Gresik.
Head of Safety, Health, Environment & Quality (SHEQ) PT Linde Indonesia, Andita Huda, menyatakan bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab atas insiden tersebut. Ia memastikan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh perusahaan.
“Kami bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya perawatan medis warga yang terdampak, sesuai kesepakatan yang telah dibuat bersama di balai desa,” ungkap Andita, Kamis (31/7/2025).
Andita juga menyebut bahwa perusahaan siap menangani dampak terhadap ratusan warga dari beberapa RT di Desa Roomo dan sebagian wilayah Sukomulyo.
“Nanti akan dikoordinasikan, kami masih menunggu arahan dari pihak desa,” jelasnya.
Terkait partikel debu yang mencemari lingkungan, Andita menjelaskan bahwa material tersebut adalah perlite, sejenis silika berbentuk pasir yang digunakan sebagai bahan isolasi (insulation).
“Perlite itu seperti pasir dan debu biasa. Tidak berbahaya karena ukurannya agak besar sehingga tidak masuk ke paru-paru,” ujarnya.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa partikel ini bisa menimbulkan iritasi pada mata.
“Kalau mengenai mata bisa iritasi,” jelasnya.
Andita turut memaparkan kronologi munculnya debu tersebut. Menurutnya, insiden terjadi saat proses pemanasan mesin pasca shutdown dan overhaul pada awal Juli lalu.
“Mesin sempat mati untuk maintenance. Pada 25 Juli sekitar pukul 04.45 WIB, kami mulai pemanasan (warming up). Proses itu berlangsung hingga 29 Juli,” katanya.
Insiden debu perlite terjadi pada malam hari, tepatnya pukul 19.45 WIB. Kejadian berlangsung sekitar 15 menit.
“Saat itu langsung kami tangani dengan prosedur darurat. Operator segera lari ke ruang kontrol,” ucapnya.

Material perlite digunakan dalam proses sebagai bahan isolasi untuk menjaga suhu dalam sistem produksi Cold Box.
Meski telah diklaim tidak berbahaya, insiden ini tetap memicu kekhawatiran warga.
Pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik telah melakukan pengawasan dan meminta PT Linde untuk menghentikan aktivitas sementara.
“Tindakan penanggulangan yang dilakukan oleh PT Gresik Gases Indonesia (Linde) adalah menghentikan suplai udara dengan emergency stop pada control room untuk menonaktifkan Air Separation Unit (ASU) plant,” tegas Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kepanikan dirasakan ratusan warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, pada Selasa (29/7/2025) malam, usai terjadi hujan debu zat kimia beserta bau tidak enak yang diduga berasal dari kebocoran cooling tower pabrik gas PT Linde Indonesia.
Warga tampak berhamburan keluar rumah. Jalan-jalan perkampungan tampak penuh debu berserakan. Dampaknya, warga mengalami mata merah dan sesak napas hingga akhirnya dilarikan ke RS Petrokimia Gresik.