INFOGRESIK — Pasca ratusan warga menggelar aksi demo terkait sulitnya lapangan pekerjaan di Kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Manyar dan Kantor Bupati Gresik, akhirnya dilakukan audiensi di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Rabu (1/10/2025).
Audiensi tersebut dipimpin langsung Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, didampingi Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin, serta Manager Community Development (ComDev) PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) selaku pengelola JIIPE, Yudi Darjanto. Turut hadir pula perwakilan masyarakat.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan lowongan pekerjaan di kawasan JIIPE sesuai permintaan massa aksi, yakni penyerapan tenaga kerja lokal.
“Kita memetakan di JIIPE ada 22 pekerjaan non-skill yang bisa langsung terserap,” ujar Zainul.
Baca juga: Tagih Kebijakan 60% Pekerja Asli Gresik, Ratusan Pendemo Ditemui Bupati, Ini Kesepakatannya
Zainul menegaskan, 22 lowongan pekerjaan non-skill itu tidak dibebani persyaratan seperti ijazah sarjana atau spesifikasi khusus. “Ya, kita ikuti prosesnya,” terangnya.
Senada, Manager ComDev BKMS, Yudi Darjanto, menyebut nantinya 22 orang yang akan bekerja bakal disalurkan ke kontraktor di kawasan KEK JIIPE melalui Disnaker Gresik.
“Kami selaku perusahaan di Gresik akan mengikuti regulasi yang berlaku dan mendukung kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk mengimplementasikannya,” kata Yudi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan 29 September Rakyat Gresik Menggugat menggelar aksi demo di Kawasan JIIPE Manyar dan Kantor Bupati Gresik, Senin (29/9/2025).
Dalam aksi tersebut, disepakati bahwa perwakilan pendemo akan difasilitasi Disnaker Gresik untuk bertemu dengan pemenang proyek konstruksi pabrik di JIIPE guna membicarakan mekanisme perekrutan, termasuk kesepakatan bahwa warga bisa bekerja hanya dengan bermodalkan KTP Gresik.