INFOGRESIK — Di tengah keterbatasan lahan, warga Kelurahan Sukorame, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, mampu memanfaatkannya untuk menanam berbagai sayuran, buah, hingga membudidayakan ikan lele.
Lurah Sukorame, Nikmatul Akhiroh, mengatakan bahwa dulunya Kampung Sukorame dikenal sebagai kawasan kumuh di tengah kota, dengan pasokan pangan yang bergantung dari luar daerah. Produksi lokal masih rendah dan rentan terhadap krisis akibat perubahan iklim maupun bencana alam.
“Inovasi yang kami lakukan yakni optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam urban farming melalui menanam bersama,” ujar Nikmatul saat kegiatan Monitoring & Evaluasi Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Kampung Tematik berbasis Mboiss (Menanam Bersama Solusi Sukorame Sejahtera) di Kelurahan Sukorame, Rabu (12/11/2025).
Nikmatul menambahkan, warga secara swadaya melakukan penghijauan dengan menanam berbagai jenis sayuran dan buah di pekarangan rumah, seperti markisa, terong, cabai, dan kangkung. Tak hanya itu, warga juga melakukan budidaya ikan lele sebagai bagian dari ketahanan pangan keluarga.
“Kami pernah mendapatkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, kategori Trophy Utama tahun 2023,” ungkapnya.
Baca juga: Tuang Jelantah, Dapat Saldo: Kampung Siba Gresik Jadi Pelopor Kampung Zero Waste
Sementara itu, Anggota DPRD Gresik Fraksi Gerindra, Ricke Mayumi, mengapresiasi program ketahanan pangan yang digagas warga Sukorame.
“Saya salut, warga sangat kompak dalam penghijauan dan bahkan berhasil meraih penghargaan lingkungan di tingkat nasional,” ujarnya.
Menurut Ricke, pemanfaatan lahan sempit menjadi kegiatan produktif seperti urban farming merupakan langkah inovatif yang dapat dijadikan contoh bagi desa atau kelurahan lain di Gresik.
“Tadi warga juga bercerita bahwa hasil budidaya dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambah anggota Komisi II DPRD Gresik itu.
