INFOGRESIK – Torehan prestasi kembali dicatatkan Kabupaten Gresik di kancah nasional. Untuk pertama kalinya, Gresik meraih penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2023.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan penghargaan ini secara langsung kepada Ketua DPRD Gresik sementara Abdullah Hamdi didampingi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Syamsul Arifin di Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra sendiri diberikan atas kepemimpinan yang mempunyai perspektif lingkungan yang memegang semangat, proaktif, penuh inisiatif, dan kreatif terhadap kepentingan orang banyak dan alam semesta, bervisi pada keseimbangan antara daya topang ekologi dan pembangunan, baik fisik maupun non fisik.
Ketua DPRD Gresik sementara Abdullah Hamdi mengatakan, pemberian penghargaan ini sangat membanggakan bagi Gresik. Apalagi dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia hanya 21 Kepala Daerah dan 21 Pimpinan DPRD yang dapat.
“Pemberian ini didasarkan komitmen bersama antara DPRD dengan Pemkab Gresik dalam hal lingkungan. Baik terhadap keberlangsungan ekosistem, kebersihan, maupun sampah,” ujar Hamdi, Kamis (19/9/2024).
Hamdi menegaskan, kolaborasi yang apik antara legislatif dan eksekutif bakal terus dilakukan. Baik dalam penganggaran, pegawasan, dan lain sebagainya.
“Pesan Menteri LHK kemarin agar semakin ditingkatkan kerjasama dengan eksekutif terkait dengan isu-isu lingkungan. Apalagi ada pemanasan global yang perlu kita garap bareng-bareng,” ungkapnya.
Sementara, Kepala DLH Gresik Sri Subaidah mengatakan, butuh persiapan sekitar 6 bulan untuk bisa mengerjakan modul yang diikutkan dalam seleksi penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra.
“Tahun ini kami pertama kali ikut dan alhamdulillah bisa meraih penghargaan,” kata Sri Subaidah.
Lebih lanjut, Sri Subaidah menjelaskan, pihaknya mengusung 5 isu lingkungan di perkotaan. Baik sampah, bencana banjir, kualitas udara, kualitas air, maupun tata guna lahan.
“Untuk sampah sudah ada kebijakan sesuai RPJMD dan implementasi visi misi Nawakarsa Gresik Lestari. Adapun programnya seperti penambahan TPST 3R di masing-masing kecamatan dan pengoperasian TPST Belahanrejo serta Pulau Bawean,” jelasnya.
Tak sampai di situ, berkaitan dengan kualitas udara, Pemkab Gresik sudah ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tentang rencana program terhadap aspek kualitas udara.
Adapun program dan kegiatan pengawasan serta pengendalian kualitas udara yang dilakukan mulai monitoring online melalui aplikasi si mora (sistem monitoring udara), pelaksanaan car free day (CFD), penanaman pohon, hingga pemasangan stasiun pemantauan kualitas udara ambien.
“Tentunya agar maksimal semua program, kami kerjakan bersama stake holder maupun kelompok masyarakat,” ucap Subaidah.
