INFOGRESIK – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik mengingatkan para pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) serta guru-guru di lingkungan tugasnya, agar mampu mengendalikan diri dengan tidak sembarangan menyebar konten di media sosial (medsos).
Penyebaran konten di media sosial tanpa diverifikasi terlebih dahulu akan berpotensi membawa dampak buruk di tengah masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kewaspadaan dan pemahaman terkait literasi digital, agar lebih bijak dalam menggunakan medsos.
“Kami sedang melakukan pengawasan dari pemerintah pusat maupun Kemenag Gresik terhadap medsos karyawan dan pegawai, karena kita sadar bermedsos itu kita menyerahkan diri kepada khalayak umum, sehingga ke depan kita harus bermedsos yang lebih bijak,” kata Kepala Kemenag Gresik Pardi saat Festival Ramadan di Kantor Kemenag, Jum’at (21/3/2025).
Ia menyebut salah satu dampak negatif yang muncul ketika pegawai dan guru di lingkungan Kemenag tidak bijak dalam menggunakan media sosial, yakni membuat perpecahan dan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Maka kita sama-sama melakukan pengawasan melekat kepada para pegawai melalui digital ini, sehingga ke depan kita semua termasuk pegawai bisa bermedsos dengan bijak, bertindak dengan bijak, dan berbuat dengan bijak juga,” terangnya.
Kendati demikian, Pardi menjelaskan bahwa Kemenag Gresik tidak melarang pegawai dan guru-guru untuk mengakses dan menyebar konten di media sosial. Hanya saja asas kemanfaatan dan kemaslahatan, harus menjadi prioritas utama.
“Kami tidak membatasi pegawai untuk menggunakan medsos, bahkan kami sering menyebar konten-konten positif seperti kegiatan-kegiatan yang kami selenggarakan, intinya bagaimana kita bisa bermedsos dengan bijak dan senantiasa menyebar kebaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.
