INFOGRESIK – Sejumlah pedagang di Pasar Gresik dan Pasar Baru Gresik mengeluhkan maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang ada di trotoar jalan depan pasar.
Selain mengganggu arus lalu lintas, adanya PKL juga membuat pedagang di dalam pasar sepi pembeli. Padahal mereka sudah membayar sewa dan retribusi hingga jutaan rupiah.
Tak hanya di Pasar Baru Gresik, kondisi serupa juga terjadi di Pasar Gresik. Banyak pedagang yang memilih menutup kiosnya lantaran sepi.
Hal inilah yang disorot pemerhati UMKM Gresik, Ismail Fahmi. Menurutnya, kesemrawutan di Pasar Gresik dan Pasar Baru Gresik tak bisa lepas dari pengelolaan yang dilakukan Diskoperindag Gresik.
“Saya harap Bupati dan Wabup Gresik melakukan rombak total jajaran Diskoperindag, diganti yang lebih kompeten,” ungkap Fahmi, Selasa (17/6/2025).
Pengusaha minuman Temulawak ini menyebut, kondisi pasar tradisional sangat memprihatinkan. Sudah banyak kios-kios yang tutup karena tak ada pembeli.
“Dampaknya gak hanya muncul pengangguran baru, tetapi juga menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Harus ada solusi segera,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Fahmi, UMKM berperan penting dalam menyokong perekonomian daerah. Terlebih saat ini banyak perusahaan lebih mengutamakan padat modal atau alat canggih, dibanding padat karya.
“Sudah saatnya pelaku UMKM didukung dan difasilitasi demi kemajuan Gresik,” ujar Wakil Ketua Umum HIPMI Gresik tersebut.
Sementara Kepala Diskoperindag Gresik, Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya bersama instansi terkait sudah berulang kali melakukan penindakan terhadap PKL di depan Pasar Gresik dan Pasar Baru Gresik. Dia juga meyakini, meski kondisi seperti ini, pedagang di dalam pasar tetap ada pembelinya.
“Sudah dioperasi dan ditertibkan oleh Satpol PP Gresik. Operasi penertiban tetap dilakukan,” kata Darmawan.
