INFOGRESIK – Kepedulian ditunjukkan sejumlah pihak terhadap para penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang yang mengalami kebakaran saat menuju Pulau Bawean pada Rabu (13/8/2025) malam.
Salah satunya dari pengurus Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Ricke Mayumi.
Anggota DPRD Gresik ini mendatangi langsung Terminal Penumpang Pelabuhan Gresik didampingi Yuliati, pengurus APBMI, untuk menemui para penumpang Kapal Gili Iyang.
“Kami tadi memberikan bantuan berupa 200 nasi kotak untuk korban kebakaran,” ungkap Ricke, Kamis (14/8/2025).
Tak hanya memberikan bantuan makan, Ricke juga melihat-lihat kondisi Kapal Gili Iyang yang terbakar. Tampak beberapa barang kiriman berupa bawang merah, bawang putih, dan aneka sayur hangus terbakar.
“Saya tadi lihat dampak korsleting listrik. Kejadian ini mengingatkan kita untuk terus waspada,” ujarnya.
Baca juga: Diduga Alami Korsleting Listrik, Kapal Gili Iyang Gresik ke Pulau Bawean Terbakar di Tengah Laut
Ricke berharap agar penanganan kasus bisa segera diselesaikan secepatnya. Hal ini dikarenakan pasokan barang dan makanan sangat dibutuhkan.
“Jarak Bawean dengan Kota Gresik sangat jauh. Sehingga jangan sampai kebutuhan pokok ke Bawean terganggu,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kapal Gili Iyang diduga mengalami korsleting listrik hingga terjadi kebakaran di bagian bawah kapal, sekitar pukul 22.00 WIB atau sekitar 1,5 jam setelah kapal berlayar sekitar pukul 20.30 WIB di perairan Karang Jamuang.
Kondisi ini membuat 220 penumpang yang terdiri dari 164 penumpang dewasa kelas ekonomi, 16 bayi, dan 40 penumpang kelas bisnis mengalami kepanikan. Kru kapal bergerak cepat dengan membagikan jaket pelampung.
Kepala KSOP Gresik, Capt. Herbert Elisa P. Marpaung, menyampaikan bahwa kebakaran berasal dari bagian kardex kapal yang diduga mengalami korsleting listrik.
“Tidak ada korban jiwa. Tidak ada korban luka-luka. Tidak ada kerugian kerusakan kendaraan atau kerugian material lainnya yang cukup signifikan,” kata Herbert, Kamis (14/8/2025).
Dijelaskan Herbert, kapal milik BUMN PT ASDP Indonesia Ferry ini sebenarnya baru saja dilakukan perbaikan atau docking tahunan pada Juli hingga Agustus di Surabaya. “Ini merupakan pelayaran perdana setelah docking tahunan,” terangnya.
Akibat kabel-kabel kapal ikut terbakar dan memengaruhi alat-alat navigasi serta GPS sehingga tidak bisa beroperasi.
“Saat balik ke Pelabuhan Gresik, KMP Gili Iyang ditarik oleh dua kapal tunda. Tadi sekitar pukul 09.00 WIB, Kapal Gili Iyang berhasil disandarkan di Pelabuhan Gresik,” ungkapnya.
